Historis, Definisi dan Ruang Lingkup Disiplin Teknik Industri

      Sebagai seorang mahasiswa dalam program studi Teknik Indsutri, saya pribadi disiplin ilmu teknik ini sangat menarik dan banyak hal yang harus dipelajari untuk menguasai ilmu keteknikan ini. Jadi pada post kali ini, saya akan membagi mengenai ilmu teknik industri dan referensi yang saya gunakan berdasarkan Sritomo Wignjosoebroto, 2003, dalam buku Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Saya harap post ini dapat berguna dan dapat membantu memahami Teknik Industri.

1. Pendahuluan
      Teknik Industri sebagai disiplin teknik baru, lahir dari proses evolusi sejak Revolusi Industri dua abad yang lalu. Rekayasa industri disiplin muncul dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang ahli dan mampu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sistem produksi atau industri besar dan kompleks. Kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi atau produktivitas suatu sistem produksi adalah kekuatan pendorong utama kedisiplinan disiplin ilmu Teknik Industri.
        Disiplin atau profesi Teknik Industri dan Manajemen Industri diharapkan dapat menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan cakap dalam mengelola sistem produksi atau sistem industri yang melibatkan komponen-komponen seperti manusia, material, mesin, energi dan informasi secara intergral. Dalam hal ini, disiplin Teknik Industri sedang mencoba untuk menganalisis interaksi antara sistem manusia-mesin secara merata dan untuk meningkatkan produktivitas secara optimal.
    Disiplin teknik industri pada dasarnya akan memberikan kemampuan untuk melihat dan memecahkan masalah industri dengan konsep pendekatan sistem. Disiplin ini juga melihat masalah industri dengan aspek teknis sesuai dengan atribut disiplin teknik dan aspek non teknis seperti kondisi sosial-ekonomi.

2. Definisi dari Industri dan Manajemen Industri.
    Definisi Industri adalah lokasi atau tempat di mana kegiatan produksi diadakan, sedangkan kegiatan produksi adalah sekelompok kegiatan yang diperlukan untuk mengubah sekelompok input (sumber daya manusia, bahan, energi, informasi, dan lainnya) menjadi ouputs (produk jadi atau layanan) yang memiliki nilai tambah. Diagram input-proses-output dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Input-Process-Output

      Dalam suatu proses produksi akan terjadi proses transformasi dari input (fisik atau non fisik) menjadi output (barang jadi). Di sini akan terjadi pemberian nilai tambah untuk bahan input dalam proses. Nilai tambah ini dapat ditinjau dari nilai fungsional atau ekonomis. Untuk memastikan bahwa proses prodcution akan berjalan secara efektif dan efisien, kita memerlukan proses manajemen industri. Ada 3 fungsi yang akan dijalankan oleh proses manajemen industri, yaitu fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi produksi.

3. Konsep dari Teknik Industri dan Analisis Manajemen
     Dalam menghadapi masalah industri yang tidak dapat diprediksi, oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang mampu menyelesaikan masalah secara tepat. Manajemen industri harus diadakan dengan peramalan, perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengendalian sesuai dengan analisis kuantitatif melalui banyak perhitungan khusus. Frederick Winslow Taylor yang merupakan pelopor pengembangan teknik industri, memperkenalkan manajemen ilmiah untuk menyelesaikan banyak masalah industri dengan tepat. Pernyataan Taylor yang terkenal "mengetahui persis apa yang ingin Anda lakukan, dan kemudian melihat bahwa mereka melakukannya dengan cara terbaik dan termurah" memberi dasar filosofi baru dalam kegiatan manajemen di lantai produksi.
      Dari pernyataan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa disiplin teknik industri akan memiliki keahlian dalam menangani masalah industri dengan kompleksitas tinggi. Dengan keahlian dalam teknologi atau dasar teknik yang dikombinasikan dengan pengetahuan disiplin sosial-ekonomi, disiplin teknik industri dapat mensintesis pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dalam analisis manajemen industri. Banyak latar belakang pengetahuan yang harus dikuasai oleh Insinyur Industri, memberikan peluang untuk melakukan pekerjaan atau tugas secara teknis atau manajemen.

4. Ciri - Ciri Disiplin Teknik Industri
      Dalam rumusannya yang selanjutnya akan digunakan sebagai definisi standard- Institue of Industrial Engineers (1985) menyatakan bahwa:
"Industrial engineering is concerned with the design, improvement and installation of integrated systems of people, materials, information, equipment and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the mathematical, physical and social sciences together with the principles and methods of engineering analysis and design to specity, predict and evaluate the result to be obtained from such systems."
      Dari definisi di atas, maka disiplin Teknik Industri bisa diartikan sebagai keahlian teknik (engineering) yang berfungsi untuk merancang (design) fasilitas - fasilitas produksi seperti pemilihan proses manufacturing, perencanaan fasilitas (lokasi, layout, dll) dan tata cara berproduksi (methods engineering). Selain itu tidak kalah pentingnya disiplin teknik industri ini juga bertanggung jawab untuk merancang proses pengelolaan (manajemen) dari proses produksi/operasional agar sistem produksi tersebut bisa diselenggarakan secara terencana, teroganisir dan terkendali. Disiplin teknik industri pada hakikatnya juga mengusahakan tercapainya pencapaian hasil secara optimal dan pengelolaan faktor - faktor produksi yang didukung oleh pertimbangan kelayakan teknik dan kelayakan ekonomis.


Baiklah, semoga post saya kali ini dapat berguna dan membantu Anda dalam memahami disiplin ilmu Teknik Industri lebih mudah. Terima kasih dan salam sehat.

-Andrean Yonathan
       

Comments

Popular posts from this blog

Ergonomi (Sistem Manusia-Mesin dan Interaksinya)

Proses Manufaktur (Soal - Soal Tugas Mandiri)

Praktikum Proses Produksi (Mesin Sekrap)