Fisika Dasar II (Hukum Coulomb dan Medan Listrik)
1. HUKUM COULOMB
Adanya muatan akan menghasilkan gaya elektrostatis, adapun gaya elektrostatis didefinisikan sebagai gaya yang timbul pada dua benda yang memiliki muatan listrik statis. Muatan memberikan gaya pada muatan lainnya, sebuah efek yang diketahui sejak zaman kuno. Sebuah bola ringan yang digantung dari senar dapat diberi muatan dengan menyentuhkannya dengan pengaduk kaca yang telah dimuati dengan menggosokkannya pada kain. Jika ada bola yang sama dimuati dengan pengaduk kaca yang sama, maka akan menolak bola pertama, artinya muatan bekerja pada kedua bola. Dua bola yang dimuati dengan batang amber yang digosok juga menolak satu sama lain. Namun, jika satu bola dimuati oleh pengaduk kaca, dan lainnya dengan batang amber, kedua bola ini akan tarik menarik. Fenomena ini kemudian diinvestigasi di akhir abad ke-18 oleh Charles-Augustin de Coulomb. Penemuan ini kemudian memunculkan aksiom yang terkenal yaitu “muatan sejenis akan tolak-menolak dan muatan berlawanan jenis akan tarik-menarik”.
Hal
tersebut dapat dapat juga dibuktikan dengan eksperimen sederhana, siapkan
sebuah penggaris/mistar plastik dan potongan-potongan kertas kecil. Kemudian
gosokkan penggaris tersebut secara searah pada rambut, kemudian coba dekatkan
penggaris pada potongan-potongan kecil kertas tadi, lalu amati terjadi. Wow
ternyata potongan-potongan kecil tersebut tertarik oleh penggaris yang sudah
digosokkan kerambut selama beberapa saat.
Penjelasannya
sederhana, Hal itu terjadi karena penggaris mika yang semula bermuatan netral,
digosok dengan menggunakan rambut secara searah, sehingga hal itu mengakibatkan
elektron dari rambut berpindah ke penggaris mika. Pengaris mika yang sudah
bermuatan negatif dapat menarik potongan kertas yang bermuatan netral.
Muatan
listrik adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar sehingga
menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak
menolak. Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis positif dan
negatif. Partikel dasar subatomik seperti elektron dan proton punya muatan
listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif.
Muatan
listtrik terdiri dari dua paritek subatomik tersebut yaitu :
1. Elektron
yang bermuatan negatif
2. Proton
yang bermuatan positif
Masing-masing
muatan mempunyai satuan :
1. Muatan 1 elektron = -1,6 x 10^-19 coulomb
2. Muatan
1 proton = +1,6 x 10^-19 coulomb
Satuannya
adalah “Coulomb (C)” untuk menghormati Charles-Augustin de Coulomb (1736 –
1806). yang telah mencoba mensistematiskan fenomena tersebut. Muatan listrik
dari suatau benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang dikandung
benda tersebut.
1. Bila
sebuah benda kelebihan elektron dan kekurangan proton (Σ elektron > Σ
Proton), maka benda tersebut dikatakan bermuatan negatif.
2. Bila
benda kekurangan elektron dan kelebihan proton (Σ elektron < Σ Proton), maka
benda tersebut dikatakan bermuatan positif.
3. Jika
jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton = Σ elektron) maka benda tersebut
dikatakan tidak bermuatan muatan netral).
SIFAT – SIFAT DARI MUATAN LISTRIK
1. Muatan
Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik menarik.
2. Muatan
Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan coulomb
disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 1018 e (e = muatan
elektron). Sehingga mautan yang
dikandung oleh sebuah proton adalah 1,602 x 10-19 coulomb. Elektron mempunyai
muatan yang sama dengan proton tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10-19 coulomb.
3. Muatan
Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan sama seperti hukum
kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan
oleh dua muatan itu punya karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang
ditumbulkan oleh dua buah benda dengan massa tertentu. Gaya antar muatan ini
juga bersifat konservatif dan terpusat.
PERSAMAAN MATEMATIS MUATAN LISTRIK
Persamaan yang berlaku dalam muatan listrik adalah persamaan yang dimatematiskan dari hukum coulomb. Hukum coulomb ditemukan oleh Charles Augustin de Coulomb pada akhir abad ke 18. Ilmuan dibidang fisika berkebangsaan Perancis ini menemukan hukum yang dinamakan hukum coulomb. Hukum ini berbunyi :
“Gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang memisahkan kedua muatan tersebut.”
secara
matematis dapat dituliskan :
dimana :
F = Gaya tarik
manarik/tolak menolak (newton)
q = Muatan
listrik (coulomb)
r = Jarak
antara kedua muatan (m)
k = Konstanta
= 1/4πεo = 9 x 109 N.m2/C2
εo =
Permitivitas listrik dalam ruang hampa/udara = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Jika
medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya antaran muatan
q1 dan q2 akan lebih kecil.
F
udara / vakum < F medium
hal
ini dikarenakan nilai permitivitas listrik pada medium bukan udara lebih besar.
Permitivitas εo diganti dengan ε yakni
ε= εr . εo
dalam
vakum nilai εr adalah 1, sedangkan dalam udara εr adalah 1,0006. Dengan menuliskan ulang
persamaan gaya coloumb dalam medium didapatkan:
1.
MEDAN
LISTRIK
Medan
listrik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, di
mana jika sebuah benda bermuatan listrik berada di dalam ruangan tersebut akan
mendapat gaya listrik (gaya Coulomb). Medan listrik termasuk medan vektor,
sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan sama dengan arah gaya
yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam sembarang tempat di dalam
medan tersebut. Arah medan listrik yang ditimbulkan oleh benda bermuatan
positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang
ditimbulkan oleh benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda.
Untuk
menggambarkan medan listrik digunakan garis-garis gaya listrik. Garis-garis
gaya listrik yaitu garis lengkung yang dibayangkan merupakan lintasan yang
ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan listrik. Garis gaya
listrik tidak mungkin akan berpotongan, sebab garis gaya listrik merupakan
garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan akan berakhir di
benda yang bermuatan negatif. Gambar dibawah menggambarkan garis-garis gaya
listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
1. Kuat Medan Listrik
Kuat
medan listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya per
satuan muatan listrik di titik itu. Kuat medan listrik dinyatakan dengan
lambang E. Untuk menyatakan kuat medan di suatu titik dalam medan listrik perhatikan
gambar dibawah, menggambarkan suatu benda bermuatan q yang menimbulkan medan
listrik di sekitarnya.
Kita tinjau suatu titik P yang berada pada
jarak r dari q. Untuk menentukan kuat medan listrik di titik P, kita letakkan
sebuah muatan penguji sebesar q’. Besarnya kuat medan di titik P dapat
dituliskan :
di mana :
Ep= kuat medan di titik P (Newton/Coulomb)
k = Konstanta = 9 x 10^9 Nm^2/C^2
q = muatan listrik penimbul medan (C)
r = jarak antara titik P ke muatan q (m)
Demikian
juga medan listrik termasuk besaran vektor, seperti halnya gaya listrik.
Apabila pada suatu titik dipengaruh oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh
lebih dari satu benda bemuatan, maka kuat medan listrik di tempat itu sama
dengan jumlah vektor dari masing-masing kuat medan.
Apabila letak benda berada dalam satu
garis lurus, maka kuat medan listrik pada titik C adalah : EC = EA + EB.
Jika
letak benda tidak dalam satu garis lurus. Maka kuat medan listrik di titik C
adalah : EC = EA + EB.
di
mana sudut yang diapit antara EA dan EB adalah α.
Comments
Post a Comment