Proses Manufaktur (Soal - Soal Tugas Mandiri)
TATAP
MUKA 1 (PENGENALAN TENTANG PROSES MANUFAKTUR)
1. Apa pengertian dari proses manufaktur, dan apa
tujuan dari pembelajaran mata kuliah proses manufaktur.
JAWAB :
Kata “Manufacture” dalam bahasa inggris atau
manufaktur (dalam bahasa Indonesia) berasal dari bahasa latin, yaitu : manus = tangan (hand), factus =
membuat (make). Pada abad-abad
yang lalu dalam bahasa inggris manufacture
berarti made by hand atau dibuat
dengan tangan. Namun pada masa modern kata manufaktur lebih
sering dikaitkan dengan bantuan permesinan dan kontrol komputer.
Proses manufaktur adalah penambahan dan pengaplikasian bahan fisik maupun kimia untuk merubah bentuk geometri bahan atau penampilan permukaan dalam pembuatan komponen suatu produk. Proses manufaktur membutuhkan komponen-komponen sedrehana untuk diproses sehingga menjadi barang yang lebih kompleks. Misalnya kompoen seperti baut, mur, plat besi an lain-lain yang meripakan komponen dasar yang dapat dirakit menjadi komponen lebih rumit dan mempunyai nilai yang lebih besar dan berguna.
Tujuan dari pembelajaran proses manufaktur ini adalah
:
1. Mahasiswa
diharapkan mengetahui berbagai macam mesin dan alat produksi
secara umum.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui fungsi, kegunaan dan cara pengoperasian mesin
dan alat-alat tersebut.
3. Mahasiswa
dapat mendesain dan membuat sebuah benda/produk buatan
sendiri.
4. Mahasiswa
dapat menhghitung estimasi waktu dan biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan sebuah produk.
5. Mahasiswa
dapat menganalisa segala macam proses yang dilakukan pada
praktikum proses manufaktur.
TATAP MUKA 2
(PROSES PEMBENTUKAN SECARA UMUM)
2. Apa defisini dari pengecoran (casting), jelaskan klasifikasi dari pengecoran, dan jelaskan salah
satu metode pengecoran yang anda ketahui!
JAWAB :
Proses pengecoran logam (casting)
adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku
peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk
asli dari produk cor yang akan dibuat. Sebagai suatu proses manufaktur yang
menggunakan logam cair dan cetakan, pengecoran digunakan untuk menghasilkan
bentuk asli produk jadi. Dalam proses pengecoran, ada empat faktor yang
berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu :
1. Adanya aliran logam cair
ke dalam rongga cetak.
2. Terjadi perpindahan panas
selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan.
3. Pengaruh material
cetakan.
4. Pembekuan logam dari kondisi cair.
Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan cetakan nonpermanen/cetakan sekali pakai yang terbuat dari bahan pasir (expendable mold) dan ada pengecoran dengan cetakan permanen atau cetakan yang dipakai berulang-ulang kali yang biasanya dibuat dari logam (permanent mold) yang memiliki kegunaan dan keuntungan yang berbeda.
Pengecoran
Permanen (Permanent Mold)
Pengecoran permanen menggunakan
cetakan permanen (permanent mold) yaitu cetakan yang dapat
digunakan berulang-ulang dan biasanya dibuat dari logam. Cetakan permanen yang
digunakan adalah cetakan logam yang biasanya digunakan pada pengecoran logam
dengan suhu cair rendah. Coran yang dihasilkan mempunyai bentuk yang tepat
dengan permukaan licin sehingga pekerjaan pemesinan berkurang. Pengecoran
permanen antara lain:
1. Pengecoran
Gravitasi (Gravity Permanent Mold Casting)
Pengecoran gravitasi adalah
pengecoran dimana logam cair yang dituangkan ke dalam saluran masuk menggunakan
gravitasi. Karena adanya tekanan gravitasi, cairan logam mengisi ke seluruh
ruang dalam rongga cetakan.
2. Pengecoran
Cetak Tekan (Pressure Die Casting)
Pengecoran cetak tekan/tekanan
adalah pengecoran dimana logam cair yang dituangkan ke dalam saluran masuk
menggunakan bantuan tekanan dari luar.
3. Pengecoran
Sentrifugal (Centrifugal Die Casting)
Pengecoran sentrifugal adalah
pengecoran yang menggunakan cetakan berputar, cetakan yang berputar akan
menghasilkan gaya sentrifugal yang akan mempengaruhi kualitas coran. Coran yang
dihasilkan akan memiliki bentuk padat, permukaan halus dan sifat fisik struktur
logam yang unggul. Pengecoran sentrifugal biasanya digunakan untuk benda coran
yang berbentuk simetris.
4. Pengecoran
Nonpermanen (Expendable Mold)
Pengecoran expendable mold menggunakan cetakan yang tidak permanen, hanya dapat digunakan satu kali. Perbedaan antara cetakan permanen dengan cetakan non-permanen terletak pada penggunaan bahan cetakan di mana cetakan permanen menggunakan logam dan cetakan non-permanen menggunakan pasir. Pengecoran cetakan pasir memberikan flesibilitas dan kemampuan yang tinggi jika dibandingkan dengan cetakan logam. Pengecoran cetakan pasir memiliki keunggulan antara lain mudah dalam pengoperasiannya, biayanya relative lebih murah dan dapat membuat benda dengan ukuran yang besar. Cetakan biasanya dibuat dengan memadatkan pasir. Pasir yang dipakai biasanya pasir alam atau pasir buatan yang mengandung tanah lempung. Cetakan pasir mudah dibuat dan tidak mahal. Pasir yang digunakan kadang-kadang dicampur pengikat khusus, misalnya air-kaca, semen, resin furan, resin fenol, atau minyak pengering, karena penggunaan zat-zat tersebut memperkuat cetakan atau mempermudah operasi pembuatan cetakan. Logam yang dapat digunakan pada pengecoran ini adalah besi, baja, tembaga, perunggu, kuningan, aluminium, ataupun logam paduan..
Sand Casting (Pengecoran dengan cetakan pasir)
Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan
aktivitas-aktivitas seperti menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk
membentuk rongga cetak, membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan
logam cair, membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi
produk cord an membersihkan produk cor. Hingga sekarang, proses pengecoran
dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri pengecoran terutam
industri-industri kecil. Tahapan yang lebih umum tentang pengecoran cetakan
pasir diperlihatkan dalam gambar dibawah ini.
Secara umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama
sebagai berikut :
Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat
logam cair yang dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama dengan benda
kerja yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat dengan menggunakan pola.
Core (inti), fungsinya adalah membuat
rongga pada benda coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada
saat cetakan akan digunakan. Bahan inti harus tahan menahan temperatur cair
logam paling kurang bahannya dari pasir.
Gating sistem (sistem saluran
masuk), merupakan
saluran masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem suatu cetakan
dapat lebih dari satu, tergantung dengan ukuran rongga cetakan yang akan
diisi oleh logam cair.
Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari
luar dengan posisi vertikal. Saluran ini juga dapat lebih dari satu, tergantung
kecepatan penuangan yang diinginkan.
Pouring basin, merupakan lekukan pada
cetakan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair masuk
langsung dari ladle ke sprue. Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat terjadi
erosi pada sprue dan terbawanya kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari
tungku kerongga cetakan.
Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.
Operasi
pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan tahapan proses perancangan produk
cor, pembuatan pola dan inti, pembuatan cetakan, penuangan logam cair dan
pembongkaran produk cor. Tahapan lebih rinci terlihat pada gambar Dibawah ini :
Setelah
proses perancangan produk cor yang menghasilkan gambar teknik produk (a)
dilanjutkan dengan tahapan-tahapan berikutnya :
b. Menyiapkan bidang dasar
datar atau pelat datar dan meletakan pola atas (cope) yang sudah ada dudukan inti dipermukaan pelat datar tadi.
c. Seperti pada langkah c,
untuk cetakan bagian bawah (drag) beserta sistem saluran.
d. Menyiapkan koak inti (untuk pembuatan inti)
e. Inti yang telah jadi
disatukan (inti yang dibuat berupa inti setengah atau paroan inti)
f. Pola atas yang ada
dipermukaan pelat datar ditutupi oleh rangka cetak atas (cope) dan ditambahkan system saluran seperti saluran masuk dan
saluran tambahan (riser). Selanjutnya diisi dengan pasir cetak.
g. Setelah diisi pasir cetak
dan dipadatkan, pola dan system saluran dilepaskan dari cetakan
h. Giliran drag diisi pasir
cetak setelah menempatkan rangka cetak diatas pola dan pelat datar.
i. Setelah disi pasir cetak dan dipadatkan, pola
dilepaskan dari cetakan
j. Inti ditempatkan pada dudukan inti yang ada
pada drag.
k. Cope dipasangkan pada
drag dan dikunci kemudian dituangkan logam cair.
l. Setelah membeku dan
dingin, cetakan dibongkar dan produk cor dibersihkan dari sisa-sisa pasir
cetakan.
m. Sistem saluran
dihilangkan dari produk cor dengan berbagai metoda dan produk cor siap untuk diperlakukan lebih lanjut.
TATAP MUKA 3 (PENGECORAN/CASTING)
3. Jelaskan pengertian
tentang Investment casting, tahapan –
tahapan proses investment casting,
dan sebutkan keuntungan dan kerugian dari Investment
casting!
JAWAB :
Investment casting dapat
diartikan sebagai proses mengecor logam kedalam cetakan atau menuangkan slurry
untuk proses coating ke pola yang di atur pada temperatur kamar, setelah itu
pola dikeluarkan menggunakan panas dan mengisi cetakan dengan cairan logam.
Investment casting
merupakan salah satu cara/metode pembentukan produk melalui proses pengecoran
dimana berbeda dengan metode yang telah dibahas seperti sand casting, Dies
casting dan lain-lain terutama dalam proses pembentukan cetakannya.
Invesment Casting
merupakan salah satu proses pengecoran dan juga dapat disebut sebagai lost-wax
casting, salah satu teknik tertua logam pembentuk diketahui. Dari 5.000 tahun
yang lalu, ketika lilin membentuk pola, dengan bahan tahan api dan paduan
spesialis, menghasilkan produksi komponen coran dengan akurasi, fleksibilitas,
dan integritas dalam berbagai logam dan paduan kinerja tinggi. Lost-foam
casting adalah bentuk modern dari investment casting yang menghilangkan
langkah-langkah tertentu dalam prosesnya. Perbedaannya adalah Lost-foam casting
menggunakan gelembung atau busa (foam) sebagai pola dan foam lebih mudah untuk
menguap sehingga mempermudah proses pengecoran.
Tahapan Investment
Casting:
1. Pola lilin dibuat;
2. Beberapa pola
ditempelkan pada saluran turun (sprue) membentuk pohon bola;
3. Pohon pola dilapisi
dengan lapisan tipis bahan tahan api;
4. Seluruh cetakan terbentuk
dengan menutup pola yang telah dilapisi tersebut dengan bahan tahan api
sehingga menjadi kaku;
5. Cetakan dipegang dalam
posisi terbalik, kemudian dipanaskan sehingga lilin meleleh dan keluar dari
dalam cetakan;
6. Cetakan dipanaskan
kembali dalam suhu tinggi, sehingga semua kotoran terbuang dari cetakan dan
semua logam cair dapat masuk kedalam bagian-bagian yang rumit disebut proses
preheating;
7. Setelah logam cair dituangkan dan membeku cetakan dipecahkan, dan coran dilepaskan dari sprue-nya.
Keuntungan Investment Casting:
1. Dapat
membuat produk dengan bentuk yang rumit
2. Dimensi
produk yang baik, sangatpresisi, tanpa finishing
3. Permukaan
yang halus
4. Tidak
memiliki parting line
5. Hanya
diperlukan sedikit permesinan
6. Dapat memproduksi banyak produk dalam satu kali proses pengecoran
Kerugian Investment Casting:
1. Biaya
pembuatan yang tinggi
2. Hampir
tidak dapat didaur ulang (keramik)
3. Sulit
untuk membuat produk yang memiliki inti
4. Terbatas
untuk pengecoran produk yang berukuran kecil
TATAP MUKA 4 (PROSES PENGECORAN DENGAN PENEKANAN/PRESSURE CASTING)
4. Jelaskan mengenai blow molding, tahapan – tahapan
prosesnya, dan gambar proses dari setiap jenis nya!
JAWAB :
Blow
molding adalah proses penggembungan material thermoplastik menjadi bentuk
berongga (hollow) atau mengikuti arah aliran parison dalam kondisi panas (suhu
leleh material) berada didalam cetakan (mold) yang tertutup, sehingga pada
akhir proses penggembungan dibantu dengan fluida tekan (gas) akan terbentuklah
profil material thermoplastik yang sesuai dengan bentuk cetakan (mold), dengan
ketebalan dinding yang uniform dan fokus perhatian adalah lebih diberikan pada
bagian outside dari produk komponen yang dihasilkan.
Tahapan
utama dari proses blow molding bisa dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Material thermoplastik dipanaskan
sampai keadaan lelehnya tercapai
2. Selanjutnya lelehan diekstrusi
melalui die head untuk membentuk tube berongga (hollow) yang biasa dikenal
sebagai PARISON
3. Parison lalu dijatuhkan diantara
dua bagian cetakan yang melingkar yang selanjutnya digelembungkan dengan fluida
pendorong (gas, udara dll)
4. Lelehan thermoplastik selanjutnya
akan mengalami pengerasan karena proses pendinginan yang diberikan oleh cetakan
(mold)
5. Setelah tercapai waktu
pendinginan optimum maka cetakan (mold) akan terbuka dan produk akhir terjatuh
akibat gaya gravitasi atau penggerak otomatis lainnya
Produk utama yang dihasilkan melalui teknik blow molding
adalah botol plastik yang selanjutnya bisa diproduksi dengan berbagai macam
plastik yang berbeda disesuaikan dengan properties yang diharapkan dan
menggunakan metode yang berbeda-beda namun yang paling banyak diaplikasikan
oleh dunia industri meliputi:
1. Ekstrusi Blow Molding
Tahapan proses :
1. Parison diekstrusi dari atas ke bawah di antara rongga cetakan
(mold).
2. Cetakan
menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan.
3. Parison
dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding cetakan
dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan.
4. Produk
didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan.
2. Injeksi Blow Molding
Tahapan proses Injection Blow Molding :
1. Plastik dalam keadaan melting (panas
tinggi) diinjeksikan ke dalam bakalan (parison).
2. Plastik dipindah ke cetakan blowing.
3. Udara ditiupkan sehingga plastik
mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
4. Produk didinginkan dan cetakan membuka untuk pengeluaran produk.
3. Strech Blow Molding
Tahapan proses :
1. Plastik dalam keadaan
melting diinjeksikan ke dalam kaviti dalam bentuk bakalan.
2. Plastik lalu di
stretching (direntangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.
3. Udara ditiupkan
sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
4. Produk lalu didinginkan
dan cetakan membuka untuk pengeluaran produk.
TATAP MUKA 5 (PROSES PEMBENTUKAN SECARA DEFORMASI)
5. Jelaskan proses
pembuatan aluminium foil!
JAWAB :
Proses
pembuatan aluminium foil:
1.
Peleburan bahan mentah (raw material) yang terdiri dari batangan aluminium dan
scrap (produk cacat) di dalam tungku dengan suhu 800oC.
2.
Penambahan unsur paduan seperti Fe dan Si kemudian dibersihkan (skimming) dari
kotoran yang berupa kerak atau abu.
3.
Masuk ke dalam holding furnace pada suhu 750oC lalu ke degasser untuk p
elepasan hydrogen dari kandungan aluminium.
4.
Setelah itu aluminium disaring dengan filter dari bahan keramik baru masuk ke
mesin casting yang berjalan continue.
5.
Aluminium yang sudah dicasting digulung dalam coil menjadi aluminium strip.
Dari situ di roll dalam mesin roughing mill (Blow Knox) sampai ketebalan
tertentu lalu dihomogenizing. 6. Kemudian di roll lagi untuk masuk tahap
intermediate annealing. Kemudian di roll lagi hingga ketebalan 65 µm baru
dipindah ke mesin foil mill. Dalam mesin foil mill aluminium di roll sampai
dengan ketebalan minimal 7 µm.
TATAP MUKA 6 (PROSES PEMOTONGAN KONVENSIONAL DAN NON
KONVENSIONAL)
6. Jelaskan mengenai
parameter proses permesinan mesin bubut beserta gambar grafik untuk menentukan kecepatan
makan!
JAWAB :
Parameter proses permesinan mesin bubut adalah sebagai berikut :
1. Cutting
Speed
Cutting Speed ialah
kecepatan
potong (mm/min)
ν = π.d.n / 1000
Ketarangan
:
d : diameter benda kerja
n : putaran poros utama (benda kerja)
2. Feeding
Speed
Feeding Speed ialah
kecepatan Makan (mm/min)
ν f = f . n
Keterangan :
f : gerak makan (mm)
n : putaran poros utama
(benda kerja)
Gambar grafik untuk menentukan kecepatan makan
3. Material Removal Rate
Material Removal Rate
ialah Laju penghasil geram ( cm3/min)
Z = f . a . ν f
Keterangan
:
f : gerak makan (mm)
a : kedalaman potong
(mm)
ν f : kecepatan
makan (mm/min)
4. Cutting Time (min)
Cutting time ialah waktu
pemotongan
tc =
lt / ν f
Keterangan :
lt : panjang permesinan
ν f
: kecepatan makan (mm/min)
5. Depth of Cut
Depth of cut ialah
Kedalaman Pemotongan (mm)
Keterangan
:
D = diameter awal pembubutan (mm)
d = diameter akhir pembubutan (mm)
TATAP MUKA 7 (PROSES PEMOTONGAN: TURNING, MILLING,
DRILLING, BORING, REAMING, DAN GRINDING)
7. Jelaskan pengertian
tentang drilling dan sebutkan jenis – jenis mesin standar untuk drilling!
JAWAB :
Proses
drilling adalah proses permesinan untuk membuat lubang bulat pada benda kerja.
Drilling biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang memiliki dua ujung
potong yang disebut drill. Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan pada
benda kerja yang diam sehingga menghasilkan lubang berdiameter sama dengan
diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut drill press, tetapi mesin lain
dapat juga digunakan untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat berupa
lubang tembus (through holes) dan tak tembus (blind holes).
Mesin
standar untuk drilling disebut drill press. Beberapa jenis drill press:
a.
Upright drill. Mesin ini ditegakkan diatas lantai, terdiri dari meja untuk
meletakkan dan memegang benda kerja, drilling head yang digerakkan oleh spindle
untuk memasang pahat drill, serta landasan dan tiang penopang.
b.
Bench drill. Lebih kecil dari upright drill, diletakkan diatas meja atau
bangku.
c.
Radial drill. Drill press besar yang dirancang untuk melobangi benda kerja
besar. Memiliki lengan radial sehingga drilling head dapat digerakkan sepanjang
lengan ini untuk menjangkau lokasi yang relatif jauh dari tiang mesin.
d.
Gang drill. Mesin ini terdiri dari 2 - 6 mesin upright drill diatur saling
berhubungan dan segaris. Tiap spindle beroperasi sendiri-sendiri, tapi memiliki
satu meja kerja. Sehingga satu rangkaian proses drilling (centering, drilling,
reaming, tapping) dapat dilakukan secara berurutan dengan hanya menggeser benda
kerja tanpa mengganti pahatnya.
e.
Multiple-spindle drill. Mirip dengan mesin gang drill, beberapa spindle
dihubungkan bersama untuk membuat berbagai lubang pada satu benda kerja secara
bersamaan.
f.
Numerical control drill presses. Mesin ini mampu mengontrol pemosisian lubang
pada benda kerja. Sering dilengkapi dengan turrets untuk memegang beberapa
pahat drill sekaligus dan dapat dikontrol dengan NC program, sering disebut
mesin CNC turret drill.
TATAP MUKA 9 (PROSES PEMOTONGAN ELECTRO CHEMICAL MACHINING DAN WATER JET
MACHINING)
8. Jelaskan pengertian dari Water
Jet Machining dan proses kerjanya!
JAWAB :
Water Jet Machining (WJM) merupakan mesin yang menggunakan pancaran air untuk
memotong lembaran logam. Contoh prinsip pengerjaan dalam mesin WJM ini adalah
apabila jari diletakkan pada ujung keran air, maka cucuran aliran dengan
tekanan tinggi akan mencuci kotoran yang melekat secara efektif.
Dalam teori ilmu pengetahuan, bila pancaran air
diarahkan pada suatu sasaran seperti misalnya menumbuk suatu permukaa, aliran
kecepatan yang tinggi seolah-olah dihentikan tiba-tiba, kemudian sebagian besar
energi kinetik dari air diubah menjadi energy tekanan. Kenyataanya pada
permulaan bebera[a milidetik setelah tumbukan awal dari pancaran mengenai
sasaran sebelum aliran lateral dari air dimulai, tekanan transein sesungguhnya
yang ditimbulkan tiga kalinya tekanan stagnasi normal.
Erosi terjadi bila tekanan fluida setempat melebihi tegangan ikay dari material yang mengikat diri bersama sasaran. Dengan kata lain, pancaran cairan pemotong mengelupas material pertama-tama olehgayamekanis dari cucuran dengan kecepatan tinggi yang menimpa pada luasan kecil, dimana oleh tekanan tersebut melampaui tekanan aliran material terpotong.
Rincian Proses
Air dan polymer dicampur secara tepat dan campuran
tersebut dikirm ke intensifier dimana tekanan dinaikan. Penguat hidrolis
(hidrolik intesifer) menaikan intensitas tekanan air dan memberikannya ke
akumualtor hidrolis (penampung reservoir), selama itu energy tidak dibutuhkan
secara kontinyu. Selama periode tak ada proses (idle-periode) energy disimpan
didalam akumualtor dan diberikan keluar selama pemotongan.
Air bertekanan yang datang dari akumulator
dikontrol oleh papan control darimana air itu pergi ke nosel setelah melewati
valves pembuka dan penutup (stop-star). Aliran pancaran keluar dari nosel
memotong benda kerja, dan selanjutnya dikumpulkan dalam system saluran.
Gambar mekanisme kerja Water Jet Cutting
TATAP MUKA
10 (PROSES PENYAMBUNGAN)
9. Apa perbedaan dari sambungan tetap dan sambungan tidak tetap serta
berikan salah satu contohnya!
JAWAB :
Sambungan tetap
Sambungan tetap ini merupakan
jenis sambungan atau cara penyambungan yang dipakai untuk menghubungkan
bagian-bagian dari sebuah konstruksi secara permanen (tetap). Sambungan tetap
dilepas dengan menggunakan cara merusak sambungan tersebut. Sambungan tetap
pada kontruksi contohnya adalah sambungan keling dan sambungan dari pengelasan.
Gambar jenis – jenis paku keeling
Paku keling / rivet
adalah salah satu metode penyambungan yang
sederhana. sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel,
tangki, kapal dan
pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga
sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan
Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar
dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet
ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan
dalam penggunaannya.
Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk
melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang
paku kelingnya.
Bagian utama paku keling adalah :
1.
Kepala
2.
Badan
3.
Ekor
4.
Kepala Lepas
Bahan Paku Keling adalah :
Yang biasa digunakan antara lain adalah
1.
Baja
2.
Brass
3.
Aluminium
4.
Tembaga
b. Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material
constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll
PENGGUNAAN PAKU KELING
Pemakaian paku keling ini biasanya digunakan untuk
:
1.
Sambungan kuat dan
rapat, pada konstruksi boiler (boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi).
2.
Sambungan kuat, pada
konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane).
3.
Sambungan rapat, pada
tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan).
4.
Sambungan pengikat,
untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
Sambungan tidak tetap
Sambungan tidak tetap merupakan
jenis sambungan atau cara penyambungan yang dipakai untuk menghubungkan
bagian-bagian dari sebuah konstruksi secara tidak permanen (dapat dilepas)
Sambungan tidak tetap ini sambungannya dapat dilepas tanpa merusak sambungan
tersebut yaitu dengan cara pembongkaran. Contoh dari sambungan tidak tetap ini
antara lain sambungan dari baut, sambungan dari pasak dan sambungan dari pena.
Sambungan Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan
berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi
enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan,
baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan
bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas
kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi
tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat.
Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut
penggerak \ atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan
yang lain.
Keuntungan sambungan menggunakan
baut antara lain :
1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi
di lapangan.
2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal
baja > 4d (tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat
digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.
TATAP MUKA
11 (PROSES PEMBENTUKAN BAHAN PLASTIK DAN KOMPOSIT)
10. Jelaskan pengertian metode Hand-Lay Up, proses pembuatannya, sebutkan produk hasil jadinya,
dan sebutkan kelebihan dan kekurangannya!
JAWAB :
Hand lay-up adalah metoda yang paling sederhana dan
merupakan proses dengan metode terbuka dari proses fabrikasi komposit. Jenis resin yang biasa digunakan pada metode hand lay-up ada dua, yakni
resin poliester dan resin epoksi dengan jenis fiber yang biasa digunakan adalah
serat kaca atau fiberglass. Metode hand lay-up merupakan metode yang masih
banyak dilakukan di negeri kita tercinta, Indonesia.
Adapun proses dari pembuatan dengan metoda ini adalah
dengan cara menuangkan resin dengan tangan ke dalam serat berbentuk anyaman,
rajuan atau kain, kemudian memberi tekanan sekaligus meratakannya menggunakan
rol atau kuas. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang hingga ketebalan yang
diinginkan tercapai. Pada proses ini resin langsung berkontak dengan udara dan
biasanya proses pencetakan dilakukan pada temperatur kamar.
Produk yang menggunakan proses Hand Lay Up:
Aplikasi dari pembuatan produk komposit menggunakan
hand lay up ini biasanya di gunakan pada material atau komponen yang sangat
besar, seperti pembuatan kapal, bodi kendaraan, bilah turbin angin, bak
mandi,perahu.
Kelebihan penggunaan metoda ini:
▪
Mudah dilakukan.
▪
Cocok di gunakan untuk komponen yang besar.
▪
Volumenya rendah.
▪
Biaya yang sangat murah.
Kekurangan penggunaan metoda ini:
▪
Ketebalan yang tidak konsisten.
▪
Distribusi resin yang tidak merata.
▪
Lebih boros resin.
▪
Kekuatan mekanik yang tidak sebaik
proses closed molding.
TATAP MUKA
12 (RAPID PROTOTYPING)
11. Jelaskan pengertian dari Rapi Prototyping dan
jelaskan cara kerja jenis – jenis mesin rapi prototyping.
JAWAB :
Rapid Prototyping adalah metode-metode yang
digunakan untuk membuat model berskala (prototipe) dan fabrikasi dari
mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat
dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD) tiga dimensi.
Secara komersial beberapa
jenis mesin rapid prototyping telah dipasarkan, diantaranya
adalah mesin Selective laser Sintering (SLS), Stereolithography,
Laminated Object Manufacturing (LOM) dan three Dimensional
Printing (3D Printing).
Cara
Kerja Selective
Laser Sintering
Proses selective laser
sintering dapat digunakan untuk membuat part dengan berbagai material,
diantaranya: polymer, pasir, logam, keramik, polystyrene dan lilin. Sesuai
dengan namanya, pada proses ini laser digunakan sebagai pembangkit energy
pensinter serbuk produk yang biasanya berupa laser CO2.
Mekanisme ikatan antar
partikel dibentuk oleh pemanasan oleh sinar laser dengan gerakan dikontrol
sesuai dengan geometri image 2D hasil proses slicing dari
obyek 3D yang akan dibuat. Lapisan yang telah memadat akibat proses sintering
secara local selanjutnya diturunkan dan ditutup dengan material serbuk produk
oleh mekanisme roll dan dilanjutkan dengan proses sintering kembali.
Proses tersebut berulang
hingga membentuk produk 3D yang dimaksud (Harrison, nd). Mekanisme proses selective
laser sintering dapat dinyatakan dalam gambar 1 berikut:
Proses Selective Laser Sintering
Cara Kerja Stereolithography
Stereolithography diciptakan oleh Charles Hull pada tahun 1984, namun peralatannya baru
dibuat sejak tahun 1987 dan mulai dikomersialkan. Stereolithography menggunakan
sinar ultraviolet untuk memadatkan permukaan tertentu (sesuai dengan data image
3D) suatu material photopolymer.
Proses pemadatan tersebut
berlangsung layer demi layer hingga membentuk produk 3D.
Proses Stereolithography
Cara
Kerja Laminated
object manufacturing
Laminated
object manufacturing dikembangkan
oleh Michael Feygin pada tahun 1985. Proses ini menggunakan lembaran material
seperti kertas, plastic atau komposit yang ditumpuk. Laser kemudian melakukan
proses pemotongan untuk membentuk geometri obyek lapis ke lapis. Prosedur
proses seperti diperlihatkan pada gambar 3 berikut:
Proses Laminated
Object Manufacturing (LOM)
Cara
Kerja Three
dimensional Printing
Three
dimensional printing merupakan
salah satu proses layer manufacturing yang dikembangkan oleh
MIT dan dikomersialisasi oleh Z Corp. Untuk membangun part, mesin
mendeposisikan serbuk untuk membentuk layer dan suatu cartridge bergerak sesuai
data image 2D hasil proses slicing untuk menaburkan lem. Kondisi tersebut
berlangsung berulang sehingga membentuk obyek 3D.
Beberapa material yang biasa
digunakan secara komersial adalah: starch, plaster dan pasir. Mekanisme proses
three dimensional printing dinyatakan dalam gambar 4 berikut:
Three
dimensional printing
TATAP MUKA
13 (PROSES ASSEMBLING PRODUK)
12. Jelaskan pengertian mengenai proses assembling dan
faktor – faktor yang mempengaruhi, serta jelaskan salah satu metode proses
assembling produk!
JAWAB :
Assembling
atau disebut juga dengan istilah perakitan adalh proses penggabungan dari beberapa
bagian komponen untk membentuk suatu kontruksi yang diinginkan. Proses
perakitan untuk komponen-komponen yang dopminan terbuat dari pelat tipis dan
peelat tebal ini membutuhkan teknik-teknik perakitan tertentu yang
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantatanya :
1. Jenis bahan yang akan dirakit
2. Kekuatan yang dibutuhkan untuk kontruksi
3. Pemilihan metode penyambungan
4. Pemilihan metode penguatan yang tepat
5. Penggunaan alat-alat bantu perakitan
6. Toleransi
7. Keindahan bentuk
8. Ergonomis kontruksi
9. Finishing
METODE
BONGKAR PASANG
Metode
bongkar pasang atau istilah yang lebih popularnya Knock Down merupakan metode
yang banyak digunakan untuk perakitan. Metode ini bertujuan diantaranya sebagai
berikut :
1. Memudahkan
dalam mobilitas atau transfortasi
2. Memudahkan
untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian-bagian dalam
3. Kontruksi
menjadi lebih sederhana
4. Penggunaan
lebar bahan
Contoh
aplikasi penggunaan metode bongkar pasang adalah bongkar pasang mesin motor dan
bongkar pasang CPU komputer
Comments
Post a Comment