Fisika Dasar II (Daya Listrik)

Selamat datang kembali teman - teman semua, semoga sehat selalu dan bahagia selalu. Pada postingan saya kali ini akan membahas mengenai daya listrik pada mata kuliah Fisika Dasar II. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

DAYA LISTRIK

Daya listrik didefinisikan sebagai energy listrik yang digunakan oleh suatu alat setiap satuan waktu. Jika energy listrik bersatuan joule dan waktu bersatuan sekon, maka daya listrik bersatuan watt dan dirumuskan sebagai berikut :

P =  W/∆t

Dari rumus ini, daya listrik dapat dituliskan menjadi :

P = VI

P = I2R

P = V2/R

Untuk nilai R konstan, besarnya daya listrik sebanding dengan kuadrat kuat arus I atau kuadrat tegangan V.

Pada peralatan listrik selalu tercantum spesifikasi alat, misalnya 100 W, 220 V yang artinya : “Daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut 100 W jika dipasang pada tegangan 220 V”. jika tegangan yang diberikan kepada alat tersebut kurang dari 220 V, daya yang dipakai alat tersebut juga akan berkurang dari 100 W. daya sesungguhnya yang dipergunakan oleh suatu alat akan memenuhi persamaan :

P2 = (V2/V1)2 x P1

Keterangan :

P2 = daya yang dipakai (watt, W)

P= daya yang tertulis pada spesifikasi (watt, W)

V2 = tegangan yang diberikan (volt, V)

V1 = tegangan yang tertulis pada spesifikasi (volt, V)

Dengan menganggap bahwa hambatan alat listrik R selalu konstan.

 

Contoh soal 1 :

Keluarga Pak Niko menggunakan listrik PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. jika untuk penerangan digunakan lampu 100 W, 220 V, maka tentukanlah :

a. besar hambatan setiap lampu

b. daya yang dipakai oleh setiap lampu setelah dipasang pada tegangan 110 V

c. jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang

 

Penyelesaian

diketahui : Ptotal = 500 W, V1 = 220 Volt, V2 = 110 volt, P1 = 100 W

ditanya :

a. hambatan setiap lampu

P = V2/R

R = 220 V2/100 W

R = 484 ohm

Hambatan setiap lampu konstan.

b. daya yang dipakai oleh setiap lampu

P2 = (V2/V1)2 x P1

P2 = (110 volt/220 volt)2 x 100 W

P2 = (1/4) x 100

P2 = 25 watt.

c. jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang (n) adalah

n = data total/daya setiap lampu

n = Ptotal/P2

n = 500 W/ 25 W

n = 20

jadi, jumlah maksimum lampu yang dapat dipasang adalan 20 lampu.

 

Contoh soal 2 :

Sebuah Televisi LCD memerlukan Tegangan 220V dan Arus Listrik sebesar 1,2A untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ?

Penyelesaiannya

Diketahui :

V = 220V
I = 1,2A
P = ?

Jawaban :

P = V x I
P = 220V x 1,2A
P = 264 Watt
Jadi Televisi LCD tersebut akan mengkonsumsi daya listrik sebesar 264 Watt.

Contoh kasus 3:

Seperti yang terlihat pada rangkaian dibawah ini hitunglah Daya Listrik yang dikonsumsi oleh Lampu Pijar tersebut. Yang diketahui dalam rangkain dibawah ini hanya Tegangan dan Hambatan.

Penyelesaiannya 

Diketahui :

V = 24V
R = 3Ω
P = ?

Jawaban :

P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.


Persamaan Rumus Daya Listrik

Dalam contoh kasus 3, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R), jadi kita tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat menggunakan persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah perhitungannya.

Hukum Ohm :
V = I x R

Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.

P = V x I
P = (I x R) x I
P = I2R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R) saja.

P = V x I
P = V x (V / R)
P = V2 / R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

 

Hubungan Horsepower (hp) dengan Watt

Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi ada juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1 hp = 746 watt.

Comments

  1. Thankyouuu for sharing, info nya sangat membantu 👍👍👍

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ergonomi (Sistem Manusia-Mesin dan Interaksinya)

Proses Manufaktur (Soal - Soal Tugas Mandiri)

Praktikum Proses Produksi (Mesin Sekrap)