Laporan Proyek Perancangan Industri 1: BAB 3 MARKET RESEARCH
Selamat datang kembali teman - teman yang setia membaca blog saya. Pada postingan ini saya melanjutkan dari postingan sebelumnya. Pada postingan kali ini kita akan membahas BAB 3 MARKET RESEARCH di laporan PPI 1 yang membahas tentang riset dari pasar dan masyarakat dengan melakukan berbagai macam teknik pengumpulan data keinginan pelanggan melalui penyebaran kuesioner google form serta mengolahnya menjadi informasi yang bermanfaat bagi kami dalam membuat desain produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan nantinya. Semoga postingan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi teman - teman semua, jika ada pertanyaan atau saran yang membangun dapat dituliskan di kolom komentar. Terima kasih dan selamat membaca.
BAB 3
MARKET RESEARCH (RISET PASAR)
3.1 Pengertian Market Research (Riset Pasar)
Menurut
Kotler, 2002, pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya terdapat individu
atau kelompok bertujuan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai. Istilah riset pemasaran (marketing
research) seringkali dirancukan dengan riset pasar (market research). Ada perbedaan di antara kedua istilah ini. Riset
pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan dengan produk barang atau jasa
yang spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku
pada penelitian aspek dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain, riset
pasar merupakan bagian dari riset pemasaran.
Menurut Amercian Marketing Association (AMA), riset pemasaran didefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarkat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran, merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara – cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif (Crask, et. al., 1995). Menurut praktisi riset, Robby Susatyo (Managing Director Synovate Indonesia) mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang objektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran (P3M UI, 2003).
3.2 Klasifikasi Riset Pemasaran dan
Fungsinya
Berdasarkan
tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, walaupun
memungkinkan adanya kombinasi. Ketiga jenis riset itu adalah:
1. Problem
Solving Research, yakni riset yang diadakan untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah – masalah pemasaran. Riset ini memang berorientasi pada masa
lalu, berupa masalah pemasaran yang pernah terjadi. Namun, dengan telah
mengidentifikasi permasalah yang pernah terjadi dan mendapatkan solusinya
merupakan investasi untuk tidak mengulanginya kembali di masa depan.
2. Controlling
Research, yakni riset yang diadakan untuk pengawasan atau mengendalikan
proses bisnis dan pemasaran yang sedang berjalan. Dengan melakukan riset ini
secara reguler, proses bisnis dan pemasaran akan tetap terjaga kinerjanya.
Bahkan seperti dalam riset pengendalian mutu (quality control) dapat dilakukan perbaikan berkelanjutan sehingga
jangka panjang diperoleh zero defect.
3. Planning
Research, yakni riset yang dilakukan untuk mendapatkan informasi sebagai
panduan merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau
pemasaran yang baik tentunya perlu didasari informasi yang tepat dan terukur.
Sehingga target dapat dicapai dengan optimal berdasarkan tahapan perencanaan
yang matang.
Sumber data dari riset, baik jenis probel solving, controlling maupun planning research tersebut diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal langsung dari objek riset, melalui survey di lapangan, eksperimen, atau obeservasi (pengamatan). Data primer ini dapat diperoleh atau dilakukan sendiri oleh perusahaan bersangkutan atau dari perusahaan jasa riset pasar. Sedangkan sumber data sekunder berasal secara tidak langsung dari objek riset dalam bentuk yang telah dikumpulkan dan diolah untuk publik oleh institusi riset. Kelebihan data primer dibandingkan dengan data sekunder adalah pada cakupan informasi yang digali lebih spesifik, fokus, aktual dan cukup mendalam. Namun tentunya data primer memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Berbeda dengan data sekunder yang dapat diperoleh relatif cukup murah dan cepat dari hasil survey omnibus perusahaan riset, BPS (Biro Pusat Statistik), annual report, atau melalui gudang informasi dunia, yakni akses internet.
3.3 Data Primer
Data
primer di bawah ini merupakan hasil data yang telah dikumpulkan berdasarkan
kuesioner awal dan lanjutan yang telah disebar dan diisi oleh para responden.
Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan google
forms yang disebar pada grup – grup obrolan di aplikasi seperti LINE dan Whatsapp. Pengambilan sampel diambil dari individu – individu di
dalam grup – grup obrolan tersebut yang memiliki usia yang bervariasi dari umur
17 tahun sampai di atas umur 47 tahun. Berikut ini merupakan hasil data
penyebaran kuesioner awal, kuesioner lanjutan, sumber responden dan pengumpulan
data yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Primer
Jenis Data |
Data Primer |
Alat Pengambilan Data |
114 kuesioner, dengan 1 kuesioner terdiri dari 5
biodata responden, 9 pertanyaan kuesioner dan pertanyaan mengenai derajat tingkat
kepentingan |
Responden |
114 responden yang sering membawa bekal ketika
berpergian ke sekolah, kampus, tempat wisata ataupun tempat kerja |
3.4 Data Hasil Kuesioner
Hasil
data dari penyebaran kuesioner awal dan lanjutan dengan 114 responden berisi
biodata responden, pertanyaan kuesioner dan tabel kepentingan. Hasil
pengumpulan biodata responden dapat dilihat pada Tabel 3.2 hingga Tabel 3.6 dengan dilengkapi dengan gambar grafik
diagram batang dan lingkaran pada Gambar 3.1 hingga Gambar 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Umur Responden
Usia (Tahun) |
Jumlah (Orang) |
Persentase (%) |
17-19 |
49 |
43 |
19-21 |
39 |
34,21 |
21-24 |
13 |
11,4 |
24-45 |
9 |
7,89 |
Usia (Tahun) |
Jumlah (orang) |
Persentase (%) |
>45 |
4 |
3,5 |
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Gambar 3.1 Diagram Batang dari Umur Responden
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas umur para responden berumur antara 17 sampai 21
tahun dengan persentase sebesar 77,4%. Sedangkan, 19,29% responden berumur
antara usia 21 tahun sampai 45 tahun serta 3,5% responden berumur di atas 45
tahun.
Tabel 3.3 Tabel Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Laki – Laki |
40 |
35,1% |
Perempuan |
74 |
64,9% |
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Gambar 3.2 Diagram Lingkaran dari Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat dilihat
bahwa mayoritas dari responden adalah perempuan dengan persentase sebesar 64,9%
yang berjumlah 74 orang, sedangkan untuk laki – laki hanya 35,1% yang berjumlah
40 orang dari total keseluruhan responden.
Tabel 3.4 Tabel Pekerjaan Responden
Pekerjaan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Pelajar/Mahasiswa |
91 |
79,8% |
Ibu Rumah Tangga |
2 |
1,8% |
Wiraswasta |
4 |
3,5% |
Karyawan Swasta |
13 |
11,4% |
Lainnya |
4 |
3,5% |
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Gambar 3.3 Diagram Lingkaran Pekerjaan Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat
disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah pelajar atau mahasiwa
dan karyawan swasta. Pelajar atau mahasiswa menempati jumlah paling banyak
dengan persentase sebesar 79,8% sebanyak 91 orang dan karyawan swasta menempati
kedua terbanyak setelah pelajar atau mahasiswa dengan persentase 11,4% sebanyak
13 orang.
Tabel 3.5 Tabel Penghasilan Dalam 1 Minggu Responden
Pendapatan Mingguan
Responden |
Jumlah (orang) |
Persentase |
<Rp. 100.000 |
29 |
25,4% |
Rp. 100.000 – Rp. 300.000 |
29 |
25,4% |
Rp. 300.000 – Rp. 500.000 |
18 |
15,8% |
Rp. 500.000 – Rp. 700.000 |
9 |
7,9% |
>Rp. 700.000 |
29 |
25,4% |
Gambar 3.4 Diagram Lingkaran Penghasilan Mingguan Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas menunjukkan
bahwa penghasilan dalam 1 minggu para responden dengan penghasilan di atas Rp.
100.000 sebanyak 29 orang dengan persentase 25,4%, penghasilan antara Rp.
100.000 – Rp. 300.000 sebanyak 29 orang dengan persentase 25,4%, penghasilan
antara Rp. 300.000 – Rp. 500.000 sebanyak 18 orang dengan persentase 15,8%,
penghasilan antara Rp. 500.000 – Rp. 700.000 sebanyak 9 orang dengan persentase
8%, dan penghasilan di atas Rp. 700.000 adalah sebanyak 29 orang dengan persentase
25,4%.
Tabel 3.6 Tabel Pengeluaran Dalam 1 Minggu Para
Responden
Pengeluaran Mingguan
Responden |
Jumlah (orang) |
Persentase |
<Rp. 100.000 |
21 |
18,4% |
Rp. 100.000 – Rp. 300.000 |
60 |
52,6% |
Rp. 300.000 – Rp. 500.000 |
19 |
16,7% |
Pengeluaran Mingguan Responden |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Rp. 500.000 – Rp. 700.000 |
4 |
3,5% |
>Rp. 700.000 |
10 |
8,8% |
Gambar 3.5 Diagram Lingkaran Pengeluaran Mingguan Para Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa pengeluaran mingguan para responden di bawah Rp. 100.000
sebanyak 21 orang dengan persentase 18,4%, di antara Rp. 100.000 – Rp. 300.000
sebanyak 60 orang dengan persentase 52,6%, di antara Rp. 300.000 – Rp. 500.000
sebanyak 19 orang dengan persentase 16,7%, di antara Rp. 500.000 – Rp. 700.000
sebanyak 4 orang dengan persentase 3,5%, dan di atas Rp. 700.000 sebanyak 10
orang dengan persentase 8,8%.
Hasil pengumpulan jawaban pertanyaan kuesioner dapat
dilihat pada Tabel 3.7 sampai Tabel 3.15. Yang disertai dengan diagram
lingkaran dan diagram batang pada Gambar 3.6 sampai Gambar 3.14.
Tabel 3.7 Tabel Frekuensi Responden Membawa Bekal
Frekuensi |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Tidak Pernah |
11 |
9,6% |
Jarang Sekali |
32 |
28,1% |
Kadang – Kadang |
29 |
25,4% |
Sering |
17 |
14,9% |
Sering Sekali |
25 |
21,9% |
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Gambar 3.6 Diagram Lingkaran Frekuensi Responden Membawa Bekal
Berdasarkan hasil diagram lingkaran di atas, dapat
dilihat bahwa sebanyak 9,6% responden tidak pernah membawa bekal, 28,1%
responden jarang sekali membawa bekal, 25,4% responden kadang – kadang membawa
bekal, 14,9% responden sering membawa bekal dan 21,9% responden sering sekali
membawa bekal ketika berpergian.
Tabel 3.8 Tabel Merk Kotak Makan yang Digunakan
Responden
Merk Kotak Makan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Tupperware |
76 |
66,7% |
Lock and Lock |
20 |
17,5% |
Lion Star |
8 |
7% |
Miniso |
1 |
0,9% |
IKEA |
2 |
1,8% |
Merk tidak dikenal |
1 |
0,9% |
Gambar 3.7 Diagram Lingkaran Merk Kotak Makan yang Digunakan Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas, ada 3 merk
kotak makan yang diminati oleh para responden yaitu Tupperware dengan persentase 66,7% terdapat 76 orang, Lock and Lock dengan persentase 17,5%
terdapat 20 orang dan Lion Star
dengan persentase 7% terdapat 8 orang.
Tabel 3.9 Tabel Biasanya Responden Membeli Kotak Makan
Tempat |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Mall |
57 |
50% |
Pasar Tradisional |
31 |
27,2% |
Online Shop |
26 |
22,8% |
Ace Hardware |
17 |
14,9% |
IKEA |
5 |
4,4% |
Gambar 3.8 Diagram Batang Biasanya Responden Membeli Kotak Makan
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan
bahwa terdapat 5 tempat yang menjadi mayoritas responden dalam membeli kotak
makan yaitu di Mall dengan persentase sebanyak 50% sebanyak 57 orang, di pasar
tradisional dengan persentase 27,2% sebanyak 31 orang, di online shop dengan persentase sebanyak 22,8% sebanyak 26 orang, di ACE Hardware dengan persentase sebanyak
14,9% sebanyak 17 orang dan terakhir di IKEA dengan persentase 4,4% sebanyak 5
orang.
Tabel 3.10 Tabel Frekuensi Tahunan Responden Membeli
Kotak Makan
Frekuensi |
Jumlah (orang) |
Persentase |
<1 kali |
56 |
49,1% |
1-3 kali |
45 |
39,5% |
3-6 kali |
7 |
6,1% |
>6 kali |
6 |
5,3% |
Gambar 3.9 Diagram Lingkaran Frekuensi Tahunan Responden Membeli Kotak
Makan
Berdasarkan dari diagram lingkaran di atas, maka dapat
dilihat frekuensi yang paling besar adalah <1 kali pembelian kotak makan
sebanyak 56 orang dengan persentase 49,1% dan 1-3 kali pembelian kotak makan
sebanyak 45 orang dengan persentase 39,5%.
Tabel 3.11 Tabel Pertimbangan Responden dalam Membeli
Kotak Makan
Pertimbangan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Harga yang Murah |
37 |
32,5% |
Pertimbangan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Desain yang Menarik |
37 |
32,5% |
Kualitas Produk |
89 |
78,1% |
Merk yang Terkenal |
15 |
13,2% |
Efisiensi dan Efektivitas Produk |
51 |
44,7% |
Warna Produk |
21 |
18,4% |
Gambar 3.10 Diagram Batang Pertimbangan Responden
dalam Membeli Kotak Makan
Berdasarkan diagram batang di atas maka dapat
disimpulkan bahwa responden sangat mempertimbangkan kualitas produk dengan
persentase 78,1% sebanyak 89 orang, dilanjutkan dengan efisiensi dan
efektivitas produk dengan 44,7% sebanyak 51 orang, lalu harga murah dengan
32,5% sebanyak 37 orang, desain yang menarik dengan 32,5% sebanyak 37 orang,
kemudian warna produk dengan 18,4% sebanyak 21 orang, dan yang terakhir adalah
merk yang terkenal dengan 13,2% sebanyak 15 orang responden.
Tabel 3.12 Tabel Pertimbangan Bahan Kotak Makan Oleh
Responden
Bahan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Stainless Steel |
26 |
22,8% |
Kayu |
1 |
0,9% |
Plastik |
95 |
83,3% |
Bahan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Alumunium |
6 |
5,3% |
Acrylic |
13 |
11,4% |
Gambar 3.11 Diagram Batang Pertimbangan Bahan Kotak Makan Oleh Responden
Berdasarkan diagram batang di atas dapat dilihat bahwa
bahan untuk kotak makan yang paling diminati adalah bahan plastik sebanyak 95
orang responden dengan 83,3%, lalu bahan stainless
steel sebanyak 26 orang responden dengan 22,8%, acrylic sebanyak 13 orang responden dengan 11,4%, alumunium
sebanyak 6 orang responden dengan 5,3%, dan kayu sebanyak 1 orang dengan 0,9%.
Tabel 3.13 Tabel Fitur Tambahan yang Diinginkan
Responden
Fitur Tambahan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Power Bank |
26 |
22,8% |
Cooler dan Heater Box |
75 |
65,8% |
Laci Penyimpanan (Tool Box) |
9 |
7,9% |
Tempat Penyimpan Buah atau Snacks |
49 |
43% |
Lampu Bantu |
4 |
3,5% |
Jam |
16 |
14% |
Tempat minum yang menyatu dengan kotak makan |
37 |
32,5% |
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Gambar 3.12 Diagram Batang Fitur Tambahan yang Diinginkan Responden
Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan
bahwa fitur tambahan dalam sebuah kotak makan yang paling diinginkan oleh
responden adalah adanya tambahan fitur cooler
dan heater box pada kotak makan.
Sedangkan fitur tempat penyimpanan buah atau snacks serta power bank menduduki
posisi kedua dan ketiga.
Tabel 3.14 Tabel Hal – Hal yang Tidak Disukai dalam
Membawa Bekal
Pernyataan |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Menambah bobot beban barang bawaan |
51 |
44,7% |
Memakan tempat yang banyak di tas |
55 |
48,2% |
Malu dilihat teman |
0 |
0% |
Kurang Praktis |
8 |
7% |
Gambar 3.13 Diagram Lingkaran Hal – Hal yang Tidak Disukai dalam Membawa
Bekal
Berdasarkan diagram lingkaran, mayoritas responden
sebanyak 48,2% tidak menyukai membawa kotak makan karena memakan tempat yang
banyak di tas. Lalu, mayoritas responden sebanyak 44,7% tidak menyukai
penambahan bobot beban barang bawaan ketika membawa kotak makan.
Tabel 3.15 Tabel Kriteria Kotak Makan yang Tidak
Disukai Responden
Kriteria |
Jumlah (orang) |
Persentase |
Harga yang mahal |
11 |
9,6% |
Desain yang kekanak-kanakan |
22 |
19,3% |
Warna yang terlalu norak |
9 |
7,9% |
Ukuran kotak makan yang terlalu besar |
36 |
31,6% |
Ukuran kotak makan yang terlalu kecil |
4 |
3,5% |
Tidak ada sekat pembatas lauk dan tempat kuah |
24 |
21,1% |
Minim fitur |
8 |
7% |
Gambar 3.14 Kriteria Kotak Makan yang Tidak Disukai Responden
Berdasarkan diagram lingkaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 31,6% responden tidak menyukai
ukuran kotak makan yang terlalu besar, sebanyak 21,1% responden tidak menyukai
kotak makan yang tidak mempunyai sekat pembatas lauk dan tempat kuah, sebanyak
19,3% responden tidak menyukai kotak makan yang memiliki desain yang
kekanak-kanakan dan kriteria lainnya yang juga kurang disukai oleh responden seperti
minim fitur, harga yang mahal, warna yang norak dan ukuran kotak makan yang
terlalu kecil.
Hasil pengumpulan data dari Tabel Tingkat Kepentingan
dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16 Tabel Tingkat Kepentingan
Kriteria |
Tingkat Kepentingan |
||||
Tidak Penting (1) |
Kurang Penting (2) |
Cukup Penting (3) |
Penting (4) |
Sangat Penting (5) |
|
Desain yang baik |
0 |
2 |
15 |
65 |
19 |
Kualitas produk |
0 |
1 |
27 |
36 |
37 |
Kebanggaan merk/brand |
0 |
2 |
40 |
18 |
41 |
Mudah digunakan |
0 |
1 |
28 |
36 |
36 |
Harga murah |
0 |
2 |
37 |
23 |
39 |
Memiliki banyak tempat penyimpanan |
0 |
2 |
27 |
42 |
30 |
Multifungsi |
0 |
1 |
33 |
26 |
41 |
Kapasitas isi |
0 |
2 |
22 |
45 |
32 |
Keamanan/kesehatan |
0 |
2 |
30 |
26 |
43 |
Dimensi luar produk |
0 |
1 |
41 |
19 |
40 |
Keterangan:
Tidak Penting (1): Tingkat kepentingan ini tidak diinginkan oleh
pasar dan tidak berpengaruh dalam pembuatan produk.
Kurang Penting (2): Tingkat kepentingan ini kurang diinginkan oleh
pasar tetapi baik jika dimiliki.
Cukup Penting (3): Tingkat kepentingan ini cukup baik untuk
dipertimbangkan dalam pembuatan produk.
Penting (4): Tingkat kepentingan ini diinginkan
oleh pasar dan perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah produk.
Sangat Penting (5): Tingkat kepentingan ini sangat penting dan
diinginkan oleh pasar. Dalam pembuatan sebuah produk harus menggunakan dan
mempertimbangkan kepentingan ini.
3.5 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data
Kuesioner
Setelah
melakukan penyebaran kuesioner dan mengetahui hasil dari kuesioner tersebut,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas. Setiap penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner perlu dilakukan uji
validitas. Validitas memiliki beberapa
pengertian berdasarkan pandangan beberapa ahli. Menurut Azwar (1987:173),
pengertian validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukur secara
tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut.serta menurut Nursalam (2003) menyatakan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menujukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument. Sedangkan,
reliabilitas juga memiliki beberapa pengertian menurut beberapa ahli. Menurut
Nursalam (2003) pengertian reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan jika fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berulang
kali dalam waktu yang berlainan. Sedangkan menurut Sugiono (2005) pengertian
reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu
dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes, merupakan tingkat konsistensi
suatu tes, adalah sejauh mana tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang
konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda.
Uji validitas ini berguna untuk
mengetahui kevalidan atau kesesuaian angket yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh data dari para responden atau sampel penelitian. Uji validitas product moment pearson correlation menggunakan
prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara masing – masing skor item
atau soal dengan skor total yang diperoleh dari jawaban responden atas
kuesioner.
Sebuah uji dalam statistik tentu mempunyai dasar dalam pengambilan
keputusan sebagia bahan acuan atau pedoman untuk membuat kesimpulan. Begitu
pu;a uji validitas product moment pearson
correlation ini. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini bisa
dilakukan melalui cara berikut, yaitu membandingkan Nilai R hitung dengan Nilai
R tabel. Pengujian menggunakan uji dua sisi (2-tailed) dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah
sebagai berikut:
1. Jika nilai R hitung > R tabel,
maka item soal angket tersebut dinyatakan valid.
2.
Jika nilai R hitung < R tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan
tidak valid.
Menurut Nunnaly dalam Ghosali (2002),
pengujian statistik crobach’alpha,
instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60. Melihat
nilai alpha cronbach dan
masing-masing variabel, menurut .Ronny Kountur (2003) tingkat reliabilitas pada
umumnya dapat diterima pada nilai sebesar 0,60. Tes yang reliabilitasnya di
bawah 0,60 dianggap tidak reliabel.
Berikut ini adalah keterangan untuk
tabel kepentingan yang akan diuji validitasnya:
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Tabel 3.17 Pengujian Validitas Data
No. Responden |
Desain |
Kualitas |
Merk/brand |
Mudah digunakan |
Harga Murah |
Banyak tempat penyimpanan |
Multifungsi |
Kapasitas isi |
Keamanan/kesehatan |
Dimensi |
Total |
1 |
5 |
4 |
3 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
42 |
2 |
4 |
4 |
4 |
4 |
2 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
39 |
3 |
4 |
5 |
3 |
3 |
3 |
5 |
5 |
4 |
5 |
5 |
42 |
4 |
4 |
4 |
3 |
5 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
4 |
39 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
5 |
4 |
4 |
41 |
6 |
4 |
4 |
3 |
5 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
4 |
39 |
7 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
4 |
5 |
4 |
44 |
8 |
5 |
5 |
2 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
43 |
9 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
4 |
44 |
10 |
5 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
44 |
11 |
4 |
5 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
40 |
12 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
46 |
13 |
5 |
4 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
4 |
43 |
14 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
3 |
5 |
4 |
43 |
15 |
4 |
5 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
4 |
4 |
3 |
38 |
16 |
4 |
5 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
41 |
Tabel 3.18 Lanjutan Pengujian
Validitas Data
No. Responden |
Desain |
Kualitas |
Merk/brand |
Mudah digunakan |
Harga Murah |
Banyak tempat penyimpanan |
Multifungsi |
Kapasitas isi |
Keamanan/kesehatan |
Dimensi |
Total |
17 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
39 |
18 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
3 |
3 |
3 |
4 |
4 |
39 |
19 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
3 |
41 |
20 |
5 |
5 |
3 |
5 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
46 |
21 |
4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
42 |
22 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
4 |
4 |
3 |
42 |
23 |
5 |
4 |
4 |
4 |
3 |
5 |
4 |
5 |
4 |
4 |
42 |
24 |
5 |
5 |
4 |
5 |
3 |
5 |
4 |
4 |
5 |
5 |
45 |
25 |
5 |
5 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
5 |
4 |
5 |
45 |
26 |
4 |
5 |
4 |
4 |
3 |
3 |
5 |
3 |
5 |
4 |
40 |
27 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
3 |
44 |
28 |
5 |
5 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
3 |
5 |
5 |
45 |
29 |
5 |
4 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
5 |
5 |
3 |
41 |
30 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
45 |
31 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
42 |
32 |
5 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
5 |
3 |
4 |
3 |
38 |
33 |
4 |
5 |
2 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
40 |
34 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
3 |
40 |
35 |
5 |
5 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
5 |
5 |
3 |
41 |
36 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
42 |
37 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
47 |
38 |
5 |
5 |
4 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
3 |
45 |
39 |
4 |
5 |
2 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
40 |
40 |
5 |
5 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
4 |
45 |
41 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
3 |
41 |
42 |
4 |
5 |
4 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
46 |
43 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
5 |
4 |
3 |
5 |
4 |
41 |
44 |
4 |
5 |
3 |
5 |
2 |
5 |
4 |
4 |
5 |
5 |
42 |
45 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
41 |
46 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
41 |
47 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
4 |
44 |
48 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
3 |
42 |
49 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
45 |
50 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
40 |
51 |
5 |
4 |
3 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
39 |
52 |
5 |
5 |
3 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
41 |
Tabel 3.19 Lanjutan Pengujian
Validitas Data
No. Responden |
Desain |
Kualitas |
Merk/brand |
Mudah digunakan |
Harga Murah |
Banyak tempat penyimpanan |
Multifungsi |
Kapasitas isi |
Keamanan/kesehatan |
Dimensi |
Total |
53 |
4 |
5 |
3 |
4 |
3 |
5 |
5 |
3 |
5 |
5 |
42 |
54 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
43 |
55 |
5 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
40 |
56 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
45 |
57 |
4 |
4 |
4 |
3 |
3 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
39 |
58 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
3 |
4 |
4 |
42 |
59 |
4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
41 |
60 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
44 |
61 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
41 |
62 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
46 |
63 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
5 |
5 |
3 |
4 |
5 |
40 |
64 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
3 |
43 |
65 |
4 |
5 |
4 |
4 |
3 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
40 |
66 |
5 |
4 |
4 |
3 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
3 |
43 |
67 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
5 |
5 |
45 |
68 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
3 |
41 |
69 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
44 |
70 |
4 |
4 |
5 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
43 |
71 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
44 |
72 |
5 |
5 |
3 |
4 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
42 |
73 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
4 |
43 |
74 |
4 |
5 |
3 |
5 |
3 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
43 |
75 |
5 |
4 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
5 |
4 |
4 |
41 |
76 |
4 |
5 |
4 |
4 |
3 |
4 |
5 |
3 |
4 |
3 |
39 |
77 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
44 |
78 |
4 |
4 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
41 |
79 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
5 |
4 |
43 |
80 |
5 |
5 |
3 |
5 |
3 |
5 |
4 |
5 |
5 |
5 |
45 |
81 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
43 |
82 |
4 |
4 |
4 |
5 |
4 |
5 |
5 |
4 |
5 |
5 |
45 |
83 |
4 |
5 |
3 |
4 |
3 |
5 |
4 |
5 |
4 |
5 |
42 |
84 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
44 |
85 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
4 |
4 |
44 |
86 |
4 |
5 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
43 |
87 |
4 |
4 |
3 |
3 |
4 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
41 |
88 |
5 |
5 |
3 |
5 |
4 |
5 |
5 |
5 |
5 |
5 |
47 |
Tabel 3.20 Lanjutan Pengujian
Validitas Data
No. Responden |
Desain |
Kualitas |
Merk/brand |
Mudah digunakan |
Harga Murah |
Banyak tempat penyimpanan |
Multifungsi |
Kapasitas isi |
Keamanan/kesehatan |
Dimensi |
Total |
89 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
5 |
4 |
5 |
43 |
90 |
5 |
4 |
3 |
4 |
4 |
5 |
5 |
4 |
5 |
3 |
42 |
91 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
4 |
4 |
5 |
5 |
40 |
92 |
4 |
5 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
43 |
93 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
39 |
94 |
5 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
4 |
5 |
4 |
3 |
39 |
95 |
4 |
4 |
3 |
4 |
3 |
4 |
5 |
4 |
4 |
5 |
40 |
96 |
5 |
5 |
3 |
4 |
4 |
3 |
5 |
5 |
4 |
4 |
42 |
97 |
5 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
4 |
3 |
40 |
98 |
4 |
5 |
3 |
3 |
3 |
4 |
5 |
4 |
4 |
4 |
39 |
99 |
4 |
5 |
3 |
4 |
4 |
5 |
3 |
5 |
4 |
3 |
40 |
100 |
5 |
4 |
4 |
5 |
3 |
5 |
5 |
5 |
4 |
4 |
44 |
TOTAL |
443 |
461 |
347 |
439 |
345 |
439 |
444 |
424 |
456 |
416 |
|
Tabel 3.21 Distribusi Nilai R Tabel
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Kuesioner lanjutan mengenai tabel
derajat kepentingan kami melibatkan 100 responden, maka menggunakan N=100
dengan nilai R tabel signifikansi 5% adalah 0,195 dan nilai R tabel
signifikansi 1% adalah 0,256.
Tabel 3.22 Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics |
||||
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total
Correlation |
Cronbach's Alpha if Item
Deleted |
Desain |
75,36 |
503,909 |
,999 |
,775 |
Kualitas |
75,37 |
504,276 |
,996 |
,776 |
MerkatauBrand |
75,36 |
503,909 |
,999 |
,775 |
MudahDigunakan |
75,36 |
503,909 |
,999 |
,775 |
HargaMurah |
75,35 |
504,553 |
,998 |
,776 |
BanyakTempatPenyimpanan |
75,34 |
505,277 |
,995 |
,776 |
Multifungsi |
75,36 |
503,909 |
,999 |
,775 |
Kapasitas |
75,33 |
504,809 |
,992 |
,776 |
KeamananatauKesehatan |
75,35 |
503,381 |
,991 |
,775 |
Dimensi |
75,36 |
503,909 |
,999 |
,775 |
TOTAL |
39,66 |
139,661 |
1,000 |
,999 |
Tabel 3.23 Hasil Akhir Uji Validitas
Variabel |
R Hitung |
R Tabel (5%) |
R Tabel (1%) |
Hasil |
Desain |
0,999 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Kualitas |
0,996 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Merk/Brand |
0,999 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Mudah Digunakan |
0,999 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Harga Murah |
0,998 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Banyak Tempat Penyimpanan |
0,995
|
≥0,195
|
≥0,256
|
Valid
|
Multifungsi |
0,999 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Kapasitas |
0,992 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Keamanan/Kesehatan |
0,991 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Dimensi |
0,999 |
≥0,195 |
≥0,256 |
Valid |
Tabel 3.23 di halaman 62 merupakan
tabel hasil akhir pengujian validitas data hasil kuesioner menggunakan software SPSS (metode Pearson) yang sudah kami bagikan dan
telah diisi secara objektif oleh para responden. Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat bahwa R hitung > R tabel sehingga dapat dikatakan bahwa ke-10
kriteria di atas valid dengan taraf signifikansi 5% dan 1%.
Berikut ini merupakan tabel hasil uji
reliabilitas kuesioner kami. Tabel hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel 3.24.
Tabel 3.24 Hasil Uji
Reliabilitas
Case Processing Summary |
|||
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
100 |
100,0 |
Excludeda |
0 |
,0 |
|
Total |
100 |
100,0 |
|
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. |
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
,797 |
11 |
Dari hasil output
uji reliabilitas di atas, diketahui bahwa nilai Alpha adalah 0,797, kriteria dikatakan reliabel jika nilai Alpha > 0,70. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa data yang diperoleh dapat dipercaya atau reliable untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data dalam
penelitian.
3.6 Nilai Bobot Pada Variabel
Tabel Kepentingan
Tabel 3.25 Variabel Tabel Kepentingan
Desain yang Baik |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
15 |
65 |
19 |
0 |
4 |
45 |
260 |
95 |
80 |
||||
Kualitas Produk |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
1 |
27 |
36 |
37 |
0 |
2 |
81 |
144 |
185 |
81,58415842 |
||||
Kebanggaan Merk/Brand |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
40 |
18 |
41 |
0 |
4 |
120 |
72 |
205 |
79,40594059 |
||||
Mudah Digunakan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
1 |
28 |
36 |
36 |
0 |
2 |
84 |
144 |
180 |
81,18811881 |
||||
Harga Murah |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
37 |
23 |
39 |
0 |
4 |
111 |
92 |
195 |
79,6039604 |
||||
Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
27 |
42 |
30 |
0 |
4 |
81 |
168 |
150 |
79,8019802 |
||||
Multifungsi |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
1 |
33 |
26 |
41 |
0 |
2 |
99 |
104 |
205 |
81,18811881 |
Kapasitas Isi |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
22 |
45 |
32 |
0 |
4 |
66 |
180 |
160 |
81,18811881 |
||||
Keamanan/Kesehatan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
30 |
26 |
43 |
0 |
4 |
90 |
104 |
215 |
81,78217822 |
||||
Dimensi Luar Produk |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
1 |
41 |
19 |
40 |
0 |
2 |
123 |
76 |
200 |
79,40594059 |
Contoh perhitungan kuesioner skala likert:
Keamanan/Kesehatan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
0 |
2 |
30 |
26 |
43 |
0 |
4 |
90 |
104 |
215 |
81,78 |
Responden yang menjawab tidak penting (1) berjumlah 0
orang.
Responden yang menjawab kurang penting (2) adalah 2
orang.
Responden yang menjawab cukup penting (3) adalah 30
orang.
Responden yang menjawab penting (4) adalah 26 orang.
Responden yang menjawab sangat penting (5) adalah 43
orang.
Lalu, gunakan rumus: T x Pn
T = total
jumlah responden yang memilih
Pn = pilihan
angka skor likert
Responden yang menjawab tidak penting (1) = TxPn = 0 x
1 = 0
Respodnen yang menjawab kurang penting (2) = TxPn = 2
x 2 = 4
Responden yang menjawab cukup penting (3) = TxPn = 30
x 3 = 90
Responden yang menjawab penting (4) = TxPn = 26 x 4 = 104
Responden yang menjawab sangat penting (5) = TxPn = 43
x 5 = 215
Lalu, semua hasil dijumlahkan
= 0 + 4 + 90 + 104+ 215 = 413
Kemudian, mencari interpretasi skor perhitungan. Agar
mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor tertinggi
(Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut:
Y = skor tertinggi likert x
jumlah responden
Y = 5 x 101 orang
Y = 505
Jadi, jumlah skor tertinggi yaitu “sangat penting”
adalah 505. Maka, jika total skor penilaian responden diperoleh angka 413,
penilaian interpretasi responden terhadap keamanan atau kesehatan produk adalah
hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.
Rumus Index % = Total Skor / Y
x 100%
=
413 / 505 x 100%
= 81,78%
Lalu, untuk menyimpulkan penilaian interpretasi
responden maka perlu diketahui interval penilaian dengan menggunakan metode
mncari Interval Skor Persen (I).
Rumus Interval (I) = 100 / Jumlah Skor (Likert)
Maka, I = 100 / 5 = 20
Hasil I = 20 (ini adalah
intervalnya jarak dari terendah 0% hingga tertinggi 100%).
Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan
interval:
Index 0% - 19,99% =
Tidak penting
Index 20% - 39,99 % =
Kurang penting
Index 40% - 59,99% =
Cukup penting
Index 60% - 79,99% =
Penting
Index 80% - 100% =
Sangat penting
Karena nilai Index yang didapatkan dari pehitungan
Rumus Index % adalah 81,78%, maka dapat disimpulkan bahwa kriteria keamanan
atau kesehatan merupakan kriteria yang “Sangat Penting” bagi responden.
3.7 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada
tahun 70 -an ketika di Warston school.
Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem
pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor – faktor persepsi,
preferensi, pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan penilaian – penilaian dan
nilai – nilai pribadi ke dalam satu cara yang logis.
Salah satu konsep dasar dari AHP adalah metode pairwise comparison. Metode pairwise comparison adalah sebuah model
pengambilan keputusan. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah
multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki.
Penggunaan matriks pairwise comparison (matriks
perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria
maupun alternatif, metode pairwise
comparison ini merupakan sebuah konsep dasar dari AHP. Suatu kriteria akan
dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap
pencapaian tujuan di atasnya (Saaty, 1986). Menetapkan prioritas elemen dengan
membuat perbandingan berpasangan, dengan skala banding telah ditetapkan oleh
Saaty dapat dilihat pada Tabel 3.26.
Tabel 3.26 Tabel Skala
Penilaian Perbandingan Berpasangan
Tingkat
Kepentingan |
Definisi |
Keterangan |
1 |
Sama Pentingnya |
Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama |
3 |
Sedikit Lebih Penting |
Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen
dibandingkan dengan pasangannya |
5 |
Lebih Penting |
Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya
sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya
|
Tingkat Kepentingan |
Definisi |
Keterangan |
7 |
Sangat Penting |
Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara
praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya |
9 |
Mutlak Lebih Penting |
Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai
dibandingkan dengan pasangannya, pada keyakinan tertinggi |
Persentase kepentingan variabel dapat dilihat pada
Tabel 3.27.
Tabel 3.27 Tabel Tingkat Kepentingan
Variabel |
Skor
(%) |
Kategori |
Keamanan/Kesehatan |
81,78 |
Sangat Penting |
Kualitas Produk |
81,58 |
Sangat Penting |
Mudah Digunakan |
81,18 |
Sangat Penting |
Multifungsi |
81,18 |
Sangat Penting |
Kapasitas Isi |
81,18 |
Sangat Penting |
Desain yang Baik |
80 |
Sangat Penting |
Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan |
79,80 |
Penting |
Harga Murah |
79,60 |
Penting |
Dimensi Luar Produk |
79,40 |
Penting |
Kebanggaan Merk/Brand |
79,40 |
Penting |
Berdasarkan Tabel 3.27 di atas, dapat ditentukan
perbedaan persentase (range) tingkat
kepentingan. Lalu, ditentukan persentase perbedaan range tingkat kepentingan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Nilai persentase tertinggi: 81,78%
Nilai persentase terendah: 79,40%
Range = 81,78% - 79,40% = 2,38%
Range per skala =
Range
per skala dibagi 4
karena untuk variabel yang diberikan nilai skala 1 adalah variabel yang
memiliki persentase sama. Kriteria yang digunakan terdiri atas skala 1,3,5,7
dan 9. Dengan demikian terdapat 5 range.
Range tingkat kepentingan untuk
kriteria skala Saaty dapat dilihat pada Tabel 3.28.
Tabel 3.28 Tabel Perbedaan Range Tingkat Kepentingan Untuk Kriteria
Skala Saaty
Tingkat
Kepentingan |
Definisi |
1 |
Sama Pentingnya |
3 |
Sedikit Lebih Penting |
5 |
Lebih Penting |
7 |
Sangat Penting |
9 |
Mutlak Lebih Penting |
Setelah diperolehnya range dari tingkat kepentingan maka dapat dihitung dengan
menggunakan metode AHP. Perhitungan metode AHP dapat dilihat pada Tabel 3.29.
Tabel 3.29 Tabel Perhitungan Pairwise
Variabel |
KK |
KP |
MD |
MU |
KI |
DB |
TP |
HM |
DL |
KM |
KK |
1 |
3 |
3 |
3 |
3 |
7 |
9 |
9 |
9 |
9 |
KP |
0,33 |
1 |
3 |
3 |
3 |
7 |
7 |
9 |
9 |
9 |
MD |
0,33 |
0,33 |
1 |
1 |
1 |
5 |
7 |
7 |
7 |
7 |
MU |
0,33 |
0,33 |
1 |
1 |
1 |
5 |
7 |
7 |
7 |
7 |
KI |
0,33 |
0,33 |
1 |
1 |
1 |
5 |
7 |
7 |
7 |
7 |
DB |
0,14 |
0,14 |
0,2 |
0,2 |
0,2 |
1 |
3 |
3 |
3 |
3 |
TP |
0,11 |
0,14 |
0,14 |
0,14 |
0,14 |
0,33 |
1 |
3 |
3 |
3 |
HM |
0,11 |
0,11 |
0,14 |
0,14 |
0,14 |
0,33 |
0,33 |
1 |
3 |
3 |
DL |
0,11 |
0,11 |
0,14 |
0,14 |
0,14 |
0,33 |
0,33 |
0,33 |
1 |
1 |
KM |
0,11 |
0,11 |
0,14 |
0,14 |
0,14 |
0,33 |
0,33 |
0,33 |
1 |
1 |
Jumlah |
2,9 |
5,6 |
9,76 |
9,76 |
9,76 |
31,32 |
41,99 |
46,66 |
50 |
50 |
Keterangan:
a. KK = Keamanan/Kesehatan
b. KP = Kualitas Produk
c. MD = Mudah Digunakan
d. MU = Multifungsi
e. KI = Kapasitas Isi
f. DB = Desain yang Baik
g. TP = Memiliki Banyak Tempat
Penyimpanan
h. HM = Harga Murah
i. DL = Dimensi Luar Produk
j. KM = Kebanggaan Merk/Brand
Setelah mendapatkan matriks Pairwise Comparison di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung
bobot dari setiap variabel dan menghitung nilai Principal Eigen Value (λ Max),
Consistency Index (CI), dan Consistency Ratio (CR) untuk mengetahui
apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsisten.
Langkah pertama adalah menghitung normalisasi terlebih
dahulu yang berasal dari matriks Pariwise
Comparison. Berikut ini merupakan perhitungan normalisasi yang dapat
dilihat pada Tabel 3.30.
Tabel 3.30 Tabel Perhitungan Normalisasi
Variabel |
KK |
KP |
MD |
MU |
KI |
DB |
TP |
HM |
DL |
KM |
Jumlah |
KK |
0,345 |
0,536 |
0,307 |
0,307 |
0,307 |
0,223 |
0,214 |
0,193 |
0,18 |
0,18 |
2,792 |
KP |
0,114 |
0,179 |
0,307 |
0,307 |
0,307 |
0,223 |
0,167 |
0,193 |
0,18 |
0,18 |
2,157 |
MD |
0,114 |
0,059 |
0,102 |
0,102 |
0,102 |
0,16 |
0,167 |
0,15 |
0,14 |
0,14 |
1,236 |
MU |
0,114 |
0,059 |
0,102 |
0,102 |
0,102 |
0,16 |
0,167 |
0,15 |
0,14 |
0,14 |
1,236 |
KI |
0,114 |
0,059 |
0,102 |
0,102 |
0,102 |
0,16 |
0,167 |
0,15 |
0,14 |
0,14 |
1,236 |
DB |
0,048 |
0,025 |
0,02 |
0,02 |
0,02 |
0,032 |
0,071 |
0,064 |
0,06 |
0,06 |
0,42 |
TP |
0,038 |
0,025 |
0,014 |
0,014 |
0,014 |
0,011 |
0,024 |
0,064 |
0,06 |
0,06 |
0,324 |
HM |
0,038 |
0,02 |
0,014 |
0,014 |
0,014 |
0,011 |
0,008 |
0,021 |
0,06 |
0,06 |
0,26 |
DL |
0,038 |
0,02 |
0,014 |
0,014 |
0,014 |
0,011 |
0,008 |
0,007 |
0,02 |
0,02 |
0,166 |
KM |
0,038 |
0,02 |
0,014 |
0,014 |
0,014 |
0,011 |
0,008 |
0,007 |
0,02 |
0,02 |
0,166 |
Jumlah |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
10 |
Keterangan:
a. KK = Keamanan/Kesehatan
b. KP = Kualitas Produk
c. MD = Mudah Digunakan
d. MU = Multifungsi
e. KI = Kapasitas Isi
f. DB = Desain yang Baik
g. TP = Memiliki Banyak Tempat
Penyimpanan
h. HM = Harga Murah
i. DL = Dimensi Luar Produk
j. KM = Kebanggaan Merk/Brand
Lalu, langkah selanjutnya adalah menghitung bobot dari
setiap variabel. Maka, harus dihitung terlebih dahulu Eigen Value dan Priority
Vector untuk mendapatkan bobot dari setiap variabel. Perhitungan bobot setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 3.31.
Tabel 3.31 Tabel Perhitungan Eigen Value, Priority Vector dan
Bobot Prioritas Variabel
Variabel |
Eigen Value |
Priority Vector |
BOBOT (%) |
Keamanan/Kesehatan |
0,2792 |
3,1571 |
27,92 |
Kualitas Produk |
0,2157 |
2,473836 |
21,57 |
Mudah Digunakan |
0,1236 |
1,385317 |
12,36 |
Multifungsi |
0,1236 |
1,385317 |
12,36 |
Kapasitas Isi |
0,1236 |
1,385317 |
12,36 |
Desain yang Baik |
0,042 |
0,460246 |
4,2 |
Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan |
0,0324 |
0,336682 |
3,24 |
Harga Murah |
0,026 |
0,256503 |
2,6 |
Dimensi Luar Produk |
0,0166 |
0,172683 |
1,66 |
Kebanggaan Merk/Brand |
0,0166 |
0,172683 |
1,66 |
TOTAL |
100 |
Berdasarkan bobot prioritas yang terdapat pada Tabel 3.29 di atas, akan
digunakan sebagai dasar perancangan dan pengembangan konsep produk kami.
Tingkat keamanan atau kesehatan menjadi pertimbangan paling utama dalam
perancangan dan pembuatan produk kami. Tabel 3.29 ini akan berlanjut dan
digunakan kembali pada BAB 4 mengenai spesifikasi dan konsep produk.
Lalu, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Principal Eigen Value (λmax), Consistency Index (CI), dan Consistency
Ratio (CR) untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat
konsisten. Daftar Random Index (RI)
dapat dilihat pada Tabel 3.32.
Tabel 3.32 Daftar Random Index (RI)
![](https://www.blogger.com/img/transparent.gif)
Daftar Random
Index di atas digunakan untuk menghitung Consistency Ratio (CR) yang diperoleh dengan rumus CR = CI/RI,
nilai RI bergantung pada jumlah variabel seperti yang ada di dalam tabel.
Perhitungan nilai rasio konsistensi yang telah
dihitung dapat dilihat pada Tabel 3.33.
Tabel 3.33 Nilai Rasio
Konsistensi
λ max |
11,185684 |
CI |
0,132 |
IR |
1,49 |
CR |
0,089 |
Principal
Eigen Value (λ Max) perhitungannya dengan cara
menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah tiap variabel pada Tabel Perhitungan
Pairwise dan kolom Eigen Value.
Menghitung Consistency
Index (CI) dengan menggunakan rumus:
CI = (λ max - n)/(n - 1), untuk n = 10
CI = (11,185684 – 10)/(10 – 1)
CI = 0,132
CI mendekati nol berarti pembobotan yang dilakukan
konsisten.
Menghitung Consistency
Ratio (CR) diperoleh dengan rumus CR = CI/RI, nilai Random Index (RI) bergantung pada jumlah variabel (n) yang ada di
dalam tabel Random Index. Jadi untuk
n = 10, maka RI = 1,49 sehingga diperoleh:
CR = CI/RI
CR = 0,132/1,49
CR = 0,089
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh CR sebesar 0,089
atau setara dengan 8,9%. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakkonsistenan masih
dapat diterima karena nilai CR<0,1.
3.8 Hasil Kuesioner Sementara
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah kami buat dan
yang telah kami sebarkan, dapat kami simpulkan beberapa hal yang dapat dilihat
pada Tabel 3.34.
Tabel 3.34 Hasil Kuesioner Sementara
No. |
Variabel |
Kesimpulan
Sementara |
1. |
Apakah merk kotak makan yang diminati responden? |
Tupperware |
2. |
Di mana biasanya responden membeli kotak makan? |
Di Mall |
3. |
Pertimbangan responden dalam membeli sebuah kotak
makan? |
Kualitas produk |
4. |
Bahan kotak makan yang disukai responden |
Plastik |
5. |
Fitur tambahan yang paling diminati oleh para
responden |
Cooler
dan Heater Box |
6. |
Hal yang paling tidak disukai responden dalam
membawa bekal dari rumah |
Memakan tempat yang banyak di tas
|
No. |
Variabel |
Kesimpulan Sementara |
7. |
Kriteria kotak makan yang paling tidak disukai oleh
responden |
Ukuran kotak makan yang terlalu besar |
Tabel 3.35 Tabel Tingkat Kepentingan
Variabel |
Skor
(%) |
Kategori |
Keamanan/Kesehatan |
81,78 |
Sangat Penting |
Kualitas Produk |
81,58 |
Sangat Penting |
Mudah Digunakan |
81,18 |
Sangat Penting |
Multifungsi |
81,18 |
Sangat Penting |
Kapasitas Isi |
81,18 |
Sangat Penting |
Desain yang Baik |
80 |
Sangat Penting |
Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan |
79,80 |
Penting |
Harga Murah |
79,60 |
Penting |
Dimensi Luar Produk |
79,40 |
Penting |
Kebanggaan Merk/Brand |
79,40 |
Penting |
Berdasarkan hasil kuesioner sementara, dari tabel tingkat kepentingan dapat disimpulkan bahwa prioritas utama variabel yang harus diutamakan adalah keamanan/kesehatan, kualitas produk, mudah digunakan, multifungsi, kapasitas isi dan desain yang baik.
Baik, ini adalah BAB 3 MARKET RESEARCH yang nantinya akan dilanjutkan pada BAB 4 mengenai konsep produk pada postingan selanjutnya. Terima kasih untuk teman - teman yang telah membacaa sampai akhir, semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi teman - teman. Salam Sehat.
-Andrean Yonathan
Comments
Post a Comment