Laporan Proyek Perancangan Industri 1: BAB 3 MARKET RESEARCH

 Selamat datang kembali teman - teman yang setia membaca blog saya. Pada postingan ini saya melanjutkan dari postingan sebelumnya. Pada postingan kali ini kita akan membahas BAB 3 MARKET RESEARCH di laporan PPI 1 yang membahas tentang riset dari pasar dan masyarakat dengan melakukan berbagai macam teknik pengumpulan data keinginan pelanggan melalui penyebaran kuesioner google form serta mengolahnya menjadi informasi yang bermanfaat bagi kami dalam membuat desain produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan nantinya. Semoga postingan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi teman - teman semua, jika ada pertanyaan atau saran yang membangun dapat dituliskan di kolom komentar. Terima kasih dan selamat membaca.


BAB 3

MARKET RESEARCH (RISET PASAR)


3.1 Pengertian Market Research (Riset Pasar)

Menurut Kotler, 2002, pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya terdapat individu atau kelompok bertujuan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai. Istilah riset pemasaran (marketing research) seringkali dirancukan dengan riset pasar (market research). Ada perbedaan di antara kedua istilah ini. Riset pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan dengan produk barang atau jasa yang spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku pada penelitian aspek dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain, riset pasar merupakan bagian dari riset pemasaran.

    Menurut Amercian Marketing Association (AMA), riset pemasaran didefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarkat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran, merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara – cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif (Crask, et. al., 1995). Menurut praktisi riset, Robby Susatyo (Managing Director Synovate Indonesia) mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang objektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran (P3M UI, 2003).


3.2 Klasifikasi Riset Pemasaran dan Fungsinya

Berdasarkan tujuannya, riset pemasaran dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok, walaupun memungkinkan adanya kombinasi. Ketiga jenis riset itu adalah:

1.   Problem Solving Research, yakni riset yang diadakan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah – masalah pemasaran. Riset ini memang berorientasi pada masa lalu, berupa masalah pemasaran yang pernah terjadi. Namun, dengan telah mengidentifikasi permasalah yang pernah terjadi dan mendapatkan solusinya merupakan investasi untuk tidak mengulanginya kembali di masa depan.

2.   Controlling Research, yakni riset yang diadakan untuk pengawasan atau mengendalikan proses bisnis dan pemasaran yang sedang berjalan. Dengan melakukan riset ini secara reguler, proses bisnis dan pemasaran akan tetap terjaga kinerjanya. Bahkan seperti dalam riset pengendalian mutu (quality control) dapat dilakukan perbaikan berkelanjutan sehingga jangka panjang diperoleh zero defect.

3.   Planning Research, yakni riset yang dilakukan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau pemasaran yang baik tentunya perlu didasari informasi yang tepat dan terukur. Sehingga target dapat dicapai dengan optimal berdasarkan tahapan perencanaan yang matang.

    Sumber data dari riset, baik jenis probel solving, controlling maupun planning research tersebut diperoleh dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer berasal langsung dari objek riset, melalui survey di lapangan, eksperimen, atau obeservasi (pengamatan). Data primer ini dapat diperoleh atau dilakukan sendiri oleh perusahaan bersangkutan atau dari perusahaan jasa riset pasar. Sedangkan sumber data sekunder berasal secara tidak langsung dari objek riset dalam bentuk yang telah dikumpulkan dan diolah untuk publik oleh institusi riset. Kelebihan data primer dibandingkan dengan data sekunder adalah pada cakupan informasi yang digali lebih spesifik, fokus, aktual dan cukup mendalam. Namun tentunya data primer memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Berbeda dengan data sekunder yang dapat diperoleh relatif cukup murah dan cepat dari hasil survey omnibus perusahaan riset, BPS (Biro Pusat Statistik), annual report, atau melalui gudang informasi dunia, yakni akses internet.


3.3 Data Primer

Data primer di bawah ini merupakan hasil data yang telah dikumpulkan berdasarkan kuesioner awal dan lanjutan yang telah disebar dan diisi oleh para responden. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan google forms yang disebar pada grup – grup obrolan di aplikasi seperti LINE dan Whatsapp. Pengambilan sampel diambil dari individu – individu di dalam grup – grup obrolan tersebut yang memiliki usia yang bervariasi dari umur 17 tahun sampai di atas umur 47 tahun. Berikut ini merupakan hasil data penyebaran kuesioner awal, kuesioner lanjutan, sumber responden dan pengumpulan data yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Data Primer

Jenis Data

Data Primer

Alat Pengambilan Data

114 kuesioner, dengan 1 kuesioner terdiri dari 5 biodata responden, 9 pertanyaan kuesioner dan pertanyaan mengenai derajat tingkat kepentingan

Responden

114 responden yang sering membawa bekal ketika berpergian ke sekolah, kampus, tempat wisata ataupun tempat kerja


3.4 Data Hasil Kuesioner

Hasil data dari penyebaran kuesioner awal dan lanjutan dengan 114 responden berisi biodata responden, pertanyaan kuesioner dan tabel kepentingan. Hasil pengumpulan biodata responden dapat dilihat pada Tabel 3.2 hingga Tabel 3.6  dengan dilengkapi dengan gambar grafik diagram batang dan lingkaran pada Gambar 3.1 hingga Gambar 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Umur Responden

Usia (Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

17-19

49

43

19-21

39

34,21

21-24

13

11,4

24-45

9

7,89

Usia (Tahun)

Jumlah (orang)

Persentase (%)

>45

4

3,5


Gambar 3.1 Diagram Batang dari Umur Responden

Berdasarkan diagram batang di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas umur para responden berumur antara 17 sampai 21 tahun dengan persentase sebesar 77,4%. Sedangkan, 19,29% responden berumur antara usia 21 tahun sampai 45 tahun serta 3,5% responden berumur di atas 45 tahun.

Tabel 3.3 Tabel Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Jumlah (orang)

Persentase

Laki – Laki

40

35,1%

Perempuan

74

64,9%


Gambar 3.2 Diagram Lingkaran dari Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat dilihat bahwa mayoritas dari responden adalah perempuan dengan persentase sebesar 64,9% yang berjumlah 74 orang, sedangkan untuk laki – laki hanya 35,1% yang berjumlah 40 orang dari total keseluruhan responden.

Tabel 3.4 Tabel Pekerjaan Responden

Pekerjaan

Jumlah (orang)

Persentase

Pelajar/Mahasiswa

91

79,8%

Ibu Rumah Tangga

2

1,8%

Wiraswasta

4

3,5%

Karyawan Swasta

13

11,4%

Lainnya

4

3,5%



Gambar 3.3 Diagram Lingkaran Pekerjaan Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah pelajar atau mahasiwa dan karyawan swasta. Pelajar atau mahasiswa menempati jumlah paling banyak dengan persentase sebesar 79,8% sebanyak 91 orang dan karyawan swasta menempati kedua terbanyak setelah pelajar atau mahasiswa dengan persentase 11,4% sebanyak 13 orang.

Tabel 3.5 Tabel Penghasilan Dalam 1 Minggu Responden

Pendapatan Mingguan Responden

Jumlah (orang)

Persentase

<Rp. 100.000

29

25,4%

Rp. 100.000 – Rp. 300.000

29

25,4%

Rp. 300.000 – Rp. 500.000

18

15,8%

Rp. 500.000 – Rp. 700.000

9

7,9%

>Rp. 700.000

29

25,4%

Gambar 3.4 Diagram Lingkaran Penghasilan Mingguan Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas menunjukkan bahwa penghasilan dalam 1 minggu para responden dengan penghasilan di atas Rp. 100.000 sebanyak 29 orang dengan persentase 25,4%, penghasilan antara Rp. 100.000 – Rp. 300.000 sebanyak 29 orang dengan persentase 25,4%, penghasilan antara Rp. 300.000 – Rp. 500.000 sebanyak 18 orang dengan persentase 15,8%, penghasilan antara Rp. 500.000 – Rp. 700.000 sebanyak 9 orang dengan persentase 8%, dan penghasilan di atas Rp. 700.000 adalah sebanyak 29 orang dengan persentase 25,4%.

Tabel 3.6 Tabel Pengeluaran Dalam 1 Minggu Para Responden

Pengeluaran Mingguan Responden

Jumlah (orang)

Persentase

<Rp. 100.000

21

18,4%

Rp. 100.000 – Rp. 300.000

60

52,6%

Rp. 300.000 – Rp. 500.000

19

16,7%

Pengeluaran Mingguan Responden

Jumlah (orang)

Persentase

Rp. 500.000 – Rp. 700.000

4

3,5%

>Rp. 700.000

10

8,8%

Gambar 3.5 Diagram Lingkaran Pengeluaran Mingguan Para Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengeluaran mingguan para responden di bawah Rp. 100.000 sebanyak 21 orang dengan persentase 18,4%, di antara Rp. 100.000 – Rp. 300.000 sebanyak 60 orang dengan persentase 52,6%, di antara Rp. 300.000 – Rp. 500.000 sebanyak 19 orang dengan persentase 16,7%, di antara Rp. 500.000 – Rp. 700.000 sebanyak 4 orang dengan persentase 3,5%, dan di atas Rp. 700.000 sebanyak 10 orang dengan persentase 8,8%.

Hasil pengumpulan jawaban pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.7 sampai Tabel 3.15. Yang disertai dengan diagram lingkaran dan diagram batang pada Gambar 3.6 sampai Gambar 3.14.

Tabel 3.7 Tabel Frekuensi Responden Membawa Bekal

Frekuensi

Jumlah (orang)

Persentase

Tidak Pernah

11

9,6%

Jarang Sekali

32

28,1%

Kadang – Kadang

29

25,4%

Sering

17

14,9%

Sering Sekali

25

21,9%


Gambar 3.6 Diagram Lingkaran Frekuensi Responden Membawa Bekal

Berdasarkan hasil diagram lingkaran di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 9,6% responden tidak pernah membawa bekal, 28,1% responden jarang sekali membawa bekal, 25,4% responden kadang – kadang membawa bekal, 14,9% responden sering membawa bekal dan 21,9% responden sering sekali membawa bekal ketika berpergian.

Tabel 3.8 Tabel Merk Kotak Makan yang Digunakan Responden

Merk Kotak Makan

Jumlah (orang)

Persentase

Tupperware

76

66,7%

Lock and Lock

20

17,5%

Lion Star

8

7%

Miniso

1

0,9%

IKEA

2

1,8%

Merk tidak dikenal

1

0,9%

Gambar 3.7 Diagram Lingkaran Merk Kotak Makan yang Digunakan Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas, ada 3 merk kotak makan yang diminati oleh para responden yaitu Tupperware dengan persentase 66,7% terdapat 76 orang, Lock and Lock dengan persentase 17,5% terdapat 20 orang dan Lion Star dengan persentase 7% terdapat 8 orang.

Tabel 3.9 Tabel Biasanya Responden Membeli Kotak Makan

Tempat

Jumlah (orang)

Persentase

Mall

57

50%

Pasar Tradisional

31

27,2%

Online Shop

26

22,8%

Ace Hardware

17

14,9%

IKEA

5

4,4%

Gambar 3.8 Diagram Batang Biasanya Responden Membeli Kotak Makan

Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 tempat yang menjadi mayoritas responden dalam membeli kotak makan yaitu di Mall dengan persentase sebanyak 50% sebanyak 57 orang, di pasar tradisional dengan persentase 27,2% sebanyak 31 orang, di online shop dengan persentase sebanyak 22,8% sebanyak 26 orang, di ACE Hardware dengan persentase sebanyak 14,9% sebanyak 17 orang dan terakhir di IKEA dengan persentase 4,4% sebanyak 5 orang.

Tabel 3.10 Tabel Frekuensi Tahunan Responden Membeli Kotak Makan

Frekuensi

Jumlah (orang)

Persentase

<1 kali

56

49,1%

1-3 kali

45

39,5%

3-6 kali

7

6,1%

>6 kali

6

5,3%

Gambar 3.9 Diagram Lingkaran Frekuensi Tahunan Responden Membeli Kotak Makan

Berdasarkan dari diagram lingkaran di atas, maka dapat dilihat frekuensi yang paling besar adalah <1 kali pembelian kotak makan sebanyak 56 orang dengan persentase 49,1% dan 1-3 kali pembelian kotak makan sebanyak 45 orang dengan persentase 39,5%.

Tabel 3.11 Tabel Pertimbangan Responden dalam Membeli Kotak Makan

Pertimbangan

Jumlah (orang)

Persentase

Harga yang Murah

37

32,5%

Pertimbangan

Jumlah (orang)

Persentase

Desain yang Menarik

37

32,5%

Kualitas Produk

89

78,1%

Merk yang Terkenal

15

13,2%

Efisiensi dan Efektivitas Produk

51

44,7%

Warna Produk

21

18,4%

 

Gambar 3.10 Diagram Batang Pertimbangan Responden dalam Membeli Kotak Makan

Berdasarkan diagram batang di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden sangat mempertimbangkan kualitas produk dengan persentase 78,1% sebanyak 89 orang, dilanjutkan dengan efisiensi dan efektivitas produk dengan 44,7% sebanyak 51 orang, lalu harga murah dengan 32,5% sebanyak 37 orang, desain yang menarik dengan 32,5% sebanyak 37 orang, kemudian warna produk dengan 18,4% sebanyak 21 orang, dan yang terakhir adalah merk yang terkenal dengan 13,2% sebanyak 15 orang responden.

Tabel 3.12 Tabel Pertimbangan Bahan Kotak Makan Oleh Responden

Bahan

Jumlah (orang)

Persentase

Stainless Steel

26

22,8%

Kayu

1

0,9%

Plastik

95

83,3%

Bahan

Jumlah (orang)

Persentase

Alumunium

6

5,3%

Acrylic

13

11,4%

Gambar 3.11 Diagram Batang Pertimbangan Bahan Kotak Makan Oleh Responden

Berdasarkan diagram batang di atas dapat dilihat bahwa bahan untuk kotak makan yang paling diminati adalah bahan plastik sebanyak 95 orang responden dengan 83,3%, lalu bahan stainless steel sebanyak 26 orang responden dengan 22,8%, acrylic sebanyak 13 orang responden dengan 11,4%, alumunium sebanyak 6 orang responden dengan 5,3%, dan kayu sebanyak 1 orang dengan 0,9%.

Tabel 3.13 Tabel Fitur Tambahan yang Diinginkan Responden

Fitur Tambahan

Jumlah (orang)

Persentase

Power Bank

26

22,8%

Cooler dan Heater Box

75

65,8%

Laci Penyimpanan (Tool Box)

9

7,9%

Tempat Penyimpan Buah atau Snacks

49

43%

Lampu Bantu

4

3,5%

Jam

16

14%

Tempat minum yang menyatu dengan kotak makan

37

32,5%

Gambar 3.12 Diagram Batang Fitur Tambahan yang Diinginkan Responden

Berdasarkan diagram batang di atas, dapat disimpulkan bahwa fitur tambahan dalam sebuah kotak makan yang paling diinginkan oleh responden adalah adanya tambahan fitur cooler dan heater box pada kotak makan. Sedangkan fitur tempat penyimpanan buah atau snacks serta power bank menduduki posisi kedua dan ketiga.

Tabel 3.14 Tabel Hal – Hal yang Tidak Disukai dalam Membawa Bekal

Pernyataan

Jumlah (orang)

Persentase

Menambah bobot beban barang bawaan

51

44,7%

Memakan tempat yang banyak di tas

55

48,2%

Malu dilihat teman

0

0%

Kurang Praktis

8

7%

Gambar 3.13 Diagram Lingkaran Hal – Hal yang Tidak Disukai dalam Membawa Bekal

Berdasarkan diagram lingkaran, mayoritas responden sebanyak 48,2% tidak menyukai membawa kotak makan karena memakan tempat yang banyak di tas. Lalu, mayoritas responden sebanyak 44,7% tidak menyukai penambahan bobot beban barang bawaan ketika membawa kotak makan.

Tabel 3.15 Tabel Kriteria Kotak Makan yang Tidak Disukai Responden

Kriteria

Jumlah (orang)

Persentase

Harga yang mahal

11

9,6%

Desain yang kekanak-kanakan

22

19,3%

Warna yang terlalu norak

9

7,9%

Ukuran kotak makan yang terlalu besar

36

31,6%

Ukuran kotak makan yang terlalu kecil

4

3,5%

Tidak ada sekat pembatas lauk dan tempat kuah

24

21,1%

Minim fitur

8

7%

Gambar 3.14 Kriteria Kotak Makan yang Tidak Disukai Responden

Berdasarkan diagram lingkaran di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 31,6% responden tidak menyukai ukuran kotak makan yang terlalu besar, sebanyak 21,1% responden tidak menyukai kotak makan yang tidak mempunyai sekat pembatas lauk dan tempat kuah, sebanyak 19,3% responden tidak menyukai kotak makan yang memiliki desain yang kekanak-kanakan dan kriteria lainnya yang juga kurang disukai oleh responden seperti minim fitur, harga yang mahal, warna yang norak dan ukuran kotak makan yang terlalu kecil.

Hasil pengumpulan data dari Tabel Tingkat Kepentingan dapat dilihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Tabel Tingkat Kepentingan

Kriteria

Tingkat Kepentingan

Tidak Penting (1)

Kurang Penting (2)

Cukup Penting (3)

Penting (4)

Sangat Penting (5)

Desain yang baik

 0

15 

65 

19 

Kualitas produk

 0

1 

27 

36 

37 

Kebanggaan merk/brand

 0

 2

 40

18

41 

Mudah digunakan

 0

1

28 

36

36 

Harga murah

 0

37 

23

39 

Memiliki banyak tempat penyimpanan

 0

27 

42 

30 

Multifungsi

 0

33 

26 

41 

Kapasitas isi

 0

22 

45 

32 

Keamanan/kesehatan

 0

2 

30 

26 

43 

Dimensi luar produk

 0

41 

19 

40 

Keterangan:

Tidak Penting (1):    Tingkat kepentingan ini tidak diinginkan oleh pasar dan tidak berpengaruh dalam pembuatan produk.

Kurang Penting (2): Tingkat kepentingan ini kurang diinginkan oleh pasar tetapi baik jika dimiliki.

Cukup Penting (3):   Tingkat kepentingan ini cukup baik untuk dipertimbangkan dalam pembuatan produk.

Penting (4):              Tingkat kepentingan ini diinginkan oleh pasar dan perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah produk.

Sangat Penting (5):  Tingkat kepentingan ini sangat penting dan diinginkan oleh pasar. Dalam pembuatan sebuah produk harus menggunakan dan mempertimbangkan kepentingan ini.


3.5 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data Kuesioner

Setelah melakukan penyebaran kuesioner dan mengetahui hasil dari kuesioner tersebut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas. Setiap penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode angket atau kuesioner perlu dilakukan uji validitas. Validitas memiliki beberapa pengertian berdasarkan pandangan beberapa ahli. Menurut Azwar (1987:173), pengertian validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menajalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.serta menurut Nursalam (2003) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menujukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sedangkan, reliabilitas juga memiliki beberapa pengertian menurut beberapa ahli. Menurut Nursalam (2003) pengertian reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan jika fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berulang kali dalam waktu yang berlainan. Sedangkan menurut Sugiono (2005) pengertian reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes, merupakan tingkat konsistensi suatu tes, adalah sejauh mana tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten, relatif tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda.

Uji validitas ini berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian angket yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari para responden atau sampel penelitian. Uji validitas product moment pearson correlation menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara masing – masing skor item atau soal dengan skor total yang diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner.

Sebuah uji             dalam statistik tentu mempunyai dasar dalam pengambilan keputusan sebagia bahan acuan atau pedoman untuk membuat kesimpulan. Begitu pu;a uji validitas product moment pearson correlation ini. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji ini bisa dilakukan melalui cara berikut, yaitu membandingkan Nilai R hitung dengan Nilai R tabel. Pengujian menggunakan uji dua sisi (2-tailed) dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai R hitung > R tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan valid.

2. Jika nilai R hitung < R tabel, maka item soal angket tersebut dinyatakan tidak  valid.

Menurut Nunnaly dalam Ghosali (2002), pengujian statistik crobach’alpha, instrumen dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60. Melihat nilai alpha cronbach dan masing-masing variabel, menurut .Ronny Kountur (2003) tingkat reliabilitas pada umumnya dapat diterima pada nilai sebesar 0,60. Tes yang reliabilitasnya di bawah 0,60 dianggap tidak reliabel.

Berikut ini adalah keterangan untuk tabel kepentingan yang akan diuji validitasnya:

1 = Tidak Penting

2 = Kurang Penting

3 = Cukup Penting

4 = Penting

5 = Sangat Penting

Tabel 3.17 Pengujian Validitas Data

No. Responden

Desain

Kualitas

Merk/brand

Mudah digunakan

Harga Murah

Banyak tempat penyimpanan

Multifungsi

Kapasitas isi

Keamanan/kesehatan

Dimensi

Total

1

5

4

3

5

3

4

5

4

5

4

42

2

4

4

4

4

2

3

5

3

5

5

39

3

4

5

3

3

3

5

5

4

5

5

42

4

4

4

3

5

3

4

3

5

4

4

39

5

5

5

4

4

3

3

4

5

4

4

41

6

4

4

3

5

3

4

4

3

5

4

39

7

5

5

3

5

3

5

5

4

5

4

44

8

5

5

2

5

4

4

4

4

5

5

43

9

5

4

3

4

4

5

5

5

5

4

44

10

5

5

3

4

4

4

5

4

5

5

44

11

4

5

3

4

3

5

4

4

4

4

40

12

5

5

3

5

3

5

5

5

5

5

46

13

5

4

4

5

3

5

3

5

5

4

43

14

5

5

4

4

4

5

4

3

5

4

43

15

4

5

4

4

3

3

4

4

4

3

38

16

4

5

4

5

3

4

4

4

4

4

41


Tabel 3.18 Lanjutan Pengujian Validitas Data

No. Responden

Desain

Kualitas

Merk/brand

Mudah digunakan

Harga Murah

Banyak tempat penyimpanan

Multifungsi

Kapasitas isi

Keamanan/kesehatan

Dimensi

Total

17

4

4

3

4

4

4

4

4

5

3

39

18

4

5

4

5

4

3

3

3

4

4

39

19

4

5

3

5

3

4

4

5

5

3

41

20

5

5

3

5

5

3

5

5

5

5

46

21

4

4

4

5

3

4

5

4

5

4

42

22

4

4

4

5

4

5

5

4

4

3

42

23

5

4

4

4

3

5

4

5

4

4

42

24

5

5

4

5

3

5

4

4

5

5

45

25

5

5

4

4

3

5

5

5

4

5

45

26

4

5

4

4

3

3

5

3

5

4

40

27

5

5

4

4

4

5

4

5

5

3

44

28

5

5

4

5

4

5

4

3

5

5

45

29

5

4

3

4

3

5

4

5

5

3

41

30

5

5

3

5

4

4

5

4

5

5

45

31

4

4

4

5

4

4

5

4

4

4

42

32

5

4

4

4

3

3

5

3

4

3

38

33

4

5

2

5

3

5

3

4

5

4

40

34

4

4

4

4

4

5

4

4

4

3

40

35

5

5

4

4

3

4

3

5

5

3

41

36

4

4

4

4

4

4

5

4

4

5

42

37

4

5

4

5

4

5

5

5

5

5

47

38

5

5

4

5

3

5

5

5

5

3

45

39

4

5

2

5

3

4

4

4

4

5

40

40

5

5

4

5

4

5

4

5

4

4

45

41

4

5

3

5

3

4

4

5

5

3

41

42

4

5

4

5

3

5

5

5

5

5

46

43

4

5

3

4

4

5

4

3

5

4

41

44

4

5

3

5

2

5

4

4

5

5

42

45

5

4

3

4

4

4

4

4

4

5

41

46

4

5

3

4

4

4

4

4

5

4

41

47

4

5

3

5

3

5

5

5

5

4

44

48

4

5

4

4

4

4

5

5

4

3

42

49

4

5

3

4

4

5

5

5

5

5

45

50

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

40

51

5

4

3

5

3

4

4

4

4

3

39

52

5

5

3

4

3

4

4

4

5

4

41


Tabel 3.19 Lanjutan Pengujian Validitas Data

No. Responden

Desain

Kualitas

Merk/brand

Mudah digunakan

Harga Murah

Banyak tempat penyimpanan

Multifungsi

Kapasitas isi

Keamanan/kesehatan

Dimensi

Total

53

4

5

3

4

3

5

5

3

5

5

42

54

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

43

55

5

5

3

4

4

4

4

3

4

4

40

56

5

5

3

5

3

4

5

5

5

5

45

57

4

4

4

3

3

5

4

4

4

4

39

58

5

5

3

5

3

5

5

3

4

4

42

59

4

4

4

5

3

4

4

3

5

5

41

60

5

4

4

5

4

4

5

4

4

5

44

61

4

5

3

5

3

5

3

4

5

4

41

62

5

5

3

5

3

5

5

5

5

5

46

63

4

4

3

4

3

5

5

3

4

5

40

64

4

5

4

5

4

4

4

5

5

3

43

65

4

5

4

4

3

5

4

3

4

4

40

66

5

4

4

3

4

5

5

5

5

3

43

67

5

4

4

4

4

5

5

4

5

5

45

68

4

5

3

4

4

4

5

5

4

3

41

69

5

5

3

5

4

4

5

4

5

4

44

70

4

4

5

5

3

4

5

4

4

5

43

71

4

5

4

5

4

4

4

4

5

5

44

72

5

5

3

4

3

4

5

4

5

4

42

73

5

4

4

4

4

4

5

4

5

4

43

74

4

5

3

5

3

4

5

4

5

5

43

75

5

4

3

4

3

5

4

5

4

4

41

76

4

5

4

4

3

4

5

3

4

3

39

77

4

5

4

4

4

4

5

4

5

5

44

78

4

4

3

4

4

5

5

4

4

4

41

79

4

5

3

4

4

4

5

5

5

4

43

80

5

5

3

5

3

5

4

5

5

5

45

81

4

5

4

4

4

4

4

5

5

4

43

82

4

4

4

5

4

5

5

4

5

5

45

83

4

5

3

4

3

5

4

5

4

5

42

84

4

5

4

4

4

5

3

5

5

5

44

85

5

5

4

4

4

5

5

4

4

4

44

86

4

5

4

5

3

4

4

4

5

5

43

87

4

4

3

3

4

5

5

5

4

4

41

88

5

5

3

5

4

5

5

5

5

5

47


Tabel 3.20 Lanjutan Pengujian Validitas Data

No. Responden

Desain

Kualitas

Merk/brand

Mudah digunakan

Harga Murah

Banyak tempat penyimpanan

Multifungsi

Kapasitas isi

Keamanan/kesehatan

Dimensi

Total

89

4

4

4

4

3

5

5

5

4

5

43

90

5

4

3

4

4

5

5

4

5

3

42

91

4

4

3

4

3

4

4

4

5

5

40

92

4

5

4

4

3

5

5

5

4

4

43

93

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

39

94

5

4

3

4

3

4

4

5

4

3

39

95

4

4

3

4

3

4

5

4

4

5

40

96

5

5

3

4

4

3

5

5

4

4

42

97

5

4

4

4

4

4

4

4

4

3

40

98

4

5

3

3

3

4

5

4

4

4

39

99

4

5

3

4

4

5

3

5

4

3

40

100

5

4

4

5

3

5

5

5

4

4

44

TOTAL

443

461

347

439

345

439

444

424

456

416

 


Tabel 3.21 Distribusi Nilai R Tabel

Kuesioner lanjutan mengenai tabel derajat kepentingan kami melibatkan 100 responden, maka menggunakan N=100 dengan nilai R tabel signifikansi 5% adalah 0,195 dan nilai R tabel signifikansi 1% adalah 0,256.

Tabel 3.22 Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics

 

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Desain

75,36

503,909

,999

,775

Kualitas

75,37

504,276

,996

,776

MerkatauBrand

75,36

503,909

,999

,775

MudahDigunakan

75,36

503,909

,999

,775

HargaMurah

75,35

504,553

,998

,776

BanyakTempatPenyimpanan

75,34

505,277

,995

,776

Multifungsi

75,36

503,909

,999

,775

Kapasitas

75,33

504,809

,992

,776

KeamananatauKesehatan

75,35

503,381

,991

,775

Dimensi

75,36

503,909

,999

,775

TOTAL

39,66

139,661

1,000

,999


Tabel 3.23 Hasil Akhir Uji Validitas

Variabel

R Hitung

R Tabel (5%)

R Tabel (1%)

Hasil

Desain

0,999

≥0,195

≥0,256

Valid

Kualitas

0,996

≥0,195

≥0,256

Valid

Merk/Brand

0,999

≥0,195

≥0,256

Valid

Mudah Digunakan

0,999

≥0,195

≥0,256

Valid

Harga Murah

0,998

≥0,195

≥0,256

Valid

Banyak Tempat Penyimpanan

0,995

 

≥0,195

 

≥0,256

 

Valid

 

Multifungsi

0,999

≥0,195

≥0,256

Valid

Kapasitas

0,992

≥0,195

≥0,256

Valid

Keamanan/Kesehatan

0,991

≥0,195

≥0,256

Valid

Dimensi

0,999

≥0,195

≥0,256

Valid

Tabel 3.23 di halaman 62 merupakan tabel hasil akhir pengujian validitas data hasil kuesioner menggunakan software SPSS (metode Pearson) yang sudah kami bagikan dan telah diisi secara objektif oleh para responden. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa R hitung > R tabel sehingga dapat dikatakan bahwa ke-10 kriteria di atas valid dengan taraf signifikansi 5% dan 1%.

Berikut ini merupakan tabel hasil uji reliabilitas kuesioner kami. Tabel hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.24.

Tabel 3.24 Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

 

N

%

Cases

Valid

100

100,0

Excludeda

0

,0

Total

100

100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,797

11


Dari hasil output uji reliabilitas di atas, diketahui bahwa nilai Alpha adalah 0,797, kriteria dikatakan reliabel jika nilai Alpha > 0,70. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dapat dipercaya atau reliable untuk digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data dalam penelitian.

 

3.6 Nilai Bobot Pada Variabel Tabel Kepentingan

Berikut merupakan nilai bobot pada variabel tabel kepentingan berdasarkan hasil dari pengolahan kuesioner dengan menggunakan metode skala likert yang dapat dilihat pada Tabel 3.25.

Tabel 3.25 Variabel Tabel Kepentingan

Desain yang Baik

1

2

3

4

5

0

2

15

65

19

0

4

45

260

95

80

Kualitas Produk

1

2

3

4

5

0

1

27

36

37

0

2

81

144

185

81,58415842

Kebanggaan Merk/Brand

1

2

3

4

5

0

2

40

18

41

0

4

120

72

205

79,40594059

Mudah Digunakan

1

2

3

4

5

0

1

28

36

36

0

2

84

144

180

81,18811881

Harga Murah

1

2

3

4

5

0

2

37

23

39

0

4

111

92

195

79,6039604

Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

1

2

3

4

5

0

2

27

42

30

0

4

81

168

150

79,8019802

Multifungsi

1

2

3

4

5

0

1

33

26

41

0

2

99

104

205

81,18811881

Kapasitas Isi

1

2

3

4

5

0

2

22

45

32

0

4

66

180

160

81,18811881

Keamanan/Kesehatan

1

2

3

4

5

0

2

30

26

43

0

4

90

104

215

81,78217822

Dimensi Luar Produk

1

2

3

4

5

0

1

41

19

40

0

2

123

76

200

79,40594059

Contoh perhitungan kuesioner skala likert:

Keamanan/Kesehatan

1

2

3

4

5

0

2

30

26

43

0

4

90

104

215

81,78


Responden yang menjawab tidak penting (1) berjumlah 0 orang.

Responden yang menjawab kurang penting (2) adalah 2 orang.

Responden yang menjawab cukup penting (3) adalah 30 orang.

Responden yang menjawab penting (4) adalah 26 orang.

Responden yang menjawab sangat penting (5) adalah 43 orang.

Lalu, gunakan rumus: T x Pn

T    = total jumlah responden yang memilih

Pn  = pilihan angka skor likert

Responden yang menjawab tidak penting (1) = TxPn = 0 x 1 = 0

Respodnen yang menjawab kurang penting (2) = TxPn = 2 x 2 = 4

Responden yang menjawab cukup penting (3) = TxPn = 30 x 3 = 90

Responden yang menjawab penting (4) = TxPn = 26 x 4 = 104

Responden yang menjawab sangat penting (5) = TxPn = 43 x 5 = 215

Lalu, semua hasil dijumlahkan = 0 + 4 + 90 + 104+ 215 = 413

Kemudian, mencari interpretasi skor perhitungan. Agar mendapatkan hasil interpretasi, terlebih dahulu harus diketahui skor tertinggi (Y) untuk item penilaian dengan rumus sebagai berikut:

Y = skor tertinggi likert x jumlah responden

Y = 5 x 101 orang

Y = 505

Jadi, jumlah skor tertinggi yaitu “sangat penting” adalah 505. Maka, jika total skor penilaian responden diperoleh angka 413, penilaian interpretasi responden terhadap keamanan atau kesehatan produk adalah hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %.

Rumus Index % = Total Skor / Y x 100%

                             = 413 / 505 x 100%

                             = 81,78%

Lalu, untuk menyimpulkan penilaian interpretasi responden maka perlu diketahui interval penilaian dengan menggunakan metode mncari Interval Skor Persen (I).

Rumus Interval  (I) = 100 / Jumlah Skor (Likert)

Maka, I = 100 / 5 = 20

Hasil I = 20 (ini adalah intervalnya jarak dari terendah 0% hingga tertinggi 100%).

Berikut kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval:

Index 0% - 19,99%     = Tidak penting

Index 20% - 39,99 %  = Kurang penting

Index 40% - 59,99%   = Cukup penting

Index 60% - 79,99%   = Penting

Index 80% - 100%      = Sangat penting

Karena nilai Index yang didapatkan dari pehitungan Rumus Index % adalah 81,78%, maka dapat disimpulkan bahwa kriteria keamanan atau kesehatan merupakan kriteria yang “Sangat Penting” bagi responden.


3.7 Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 -an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor – faktor persepsi, preferensi, pengalaman dan intuisi. AHP menggabungkan penilaian – penilaian dan nilai – nilai pribadi ke dalam satu cara yang logis.

Salah satu konsep dasar dari AHP adalah metode pairwise comparison. Metode pairwise comparison adalah sebuah model pengambilan keputusan. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Penggunaan matriks pairwise comparison (matriks perbandingan berpasangan) untuk menghasilkan bobot relatif antar kriteria maupun alternatif, metode pairwise comparison ini merupakan sebuah konsep dasar dari AHP. Suatu kriteria akan dibandingkan dengan kriteria lainnya dalam hal seberapa penting terhadap pencapaian tujuan di atasnya (Saaty, 1986). Menetapkan prioritas elemen dengan membuat perbandingan berpasangan, dengan skala banding telah ditetapkan oleh Saaty dapat dilihat pada Tabel 3.26.

Tabel 3.26 Tabel Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan

Tingkat Kepentingan

Definisi

Keterangan

1

Sama Pentingnya

Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama

3

Sedikit Lebih Penting

Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya

5

Lebih Penting

Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya

 

 

Tingkat Kepentingan

Definisi

Keterangan

7

Sangat Penting

Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya

9

Mutlak Lebih Penting

Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada keyakinan tertinggi


Persentase kepentingan variabel dapat dilihat pada Tabel 3.27.

Tabel 3.27 Tabel Tingkat Kepentingan

Variabel

Skor (%)

Kategori

Keamanan/Kesehatan

81,78

Sangat Penting

Kualitas Produk

81,58

Sangat Penting

Mudah Digunakan

81,18

Sangat Penting

Multifungsi

81,18

Sangat Penting

Kapasitas Isi

81,18

Sangat Penting

Desain yang Baik

80

Sangat Penting

Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

79,80

Penting

Harga Murah

79,60

Penting

Dimensi Luar Produk

79,40

Penting

Kebanggaan Merk/Brand

79,40

Penting


Berdasarkan Tabel 3.27 di atas, dapat ditentukan perbedaan persentase (range) tingkat kepentingan. Lalu, ditentukan persentase perbedaan range tingkat kepentingan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Nilai persentase tertinggi: 81,78%

Nilai persentase terendah: 79,40%

Range = 81,78% - 79,40% = 2,38%

Range per skala =  

Range per skala dibagi 4 karena untuk variabel yang diberikan nilai skala 1 adalah variabel yang memiliki persentase sama. Kriteria yang digunakan terdiri atas skala 1,3,5,7 dan 9. Dengan demikian terdapat 5 range. Range tingkat kepentingan untuk kriteria skala Saaty dapat dilihat pada Tabel 3.28.

Tabel 3.28 Tabel Perbedaan Range Tingkat Kepentingan Untuk Kriteria Skala Saaty

Tingkat Kepentingan

Definisi

1

Sama Pentingnya

3

Sedikit Lebih Penting

5

Lebih Penting

7

Sangat Penting

9

Mutlak Lebih Penting


Setelah diperolehnya range dari tingkat kepentingan maka dapat dihitung dengan menggunakan metode AHP. Perhitungan metode AHP dapat dilihat pada Tabel 3.29.

Tabel 3.29 Tabel Perhitungan Pairwise

Variabel

KK

KP

MD

MU

KI

DB

TP

HM

DL

KM

KK

1

3

3

3

3

7

9

9

9

9

KP

0,33

1

3

3

3

7

7

9

9

9

MD

0,33

0,33

1

1

1

5

7

7

7

7

MU

0,33

0,33

1

1

1

5

7

7

7

7

KI

0,33

0,33

1

1

1

5

7

7

7

7

DB

0,14

0,14

0,2

0,2

0,2

1

3

3

3

3

TP

0,11

0,14

0,14

0,14

0,14

0,33

1

3

3

3

HM

0,11

0,11

0,14

0,14

0,14

0,33

0,33

1

3

3

DL

0,11

0,11

0,14

0,14

0,14

0,33

0,33

0,33

1

1

KM

0,11

0,11

0,14

0,14

0,14

0,33

0,33

0,33

1

1

Jumlah

2,9

5,6

9,76

9,76

9,76

31,32

41,99

46,66

50

50


Keterangan:

a.   KK             = Keamanan/Kesehatan

b.   KP             = Kualitas Produk

c.   MD            = Mudah Digunakan

d.   MU            = Multifungsi

e.   KI              = Kapasitas Isi

f.    DB            = Desain yang Baik

g.   TP              = Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

h.   HM            = Harga Murah

i.    DL             = Dimensi Luar Produk

j.    KM            = Kebanggaan Merk/Brand

Setelah mendapatkan matriks Pairwise Comparison di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung bobot dari setiap variabel dan menghitung nilai Principal Eigen Value Max), Consistency Index (CI), dan Consistency Ratio (CR) untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsisten.

Langkah pertama adalah menghitung normalisasi terlebih dahulu yang berasal dari matriks Pariwise Comparison. Berikut ini merupakan perhitungan normalisasi yang dapat dilihat pada Tabel 3.30.

Tabel 3.30 Tabel Perhitungan Normalisasi

Variabel

KK

KP

MD

MU

KI

DB

TP

HM

DL

KM

Jumlah

KK

0,345

0,536

0,307

0,307

0,307

0,223

0,214

0,193

0,18

0,18

2,792

KP

0,114

0,179

0,307

0,307

0,307

0,223

0,167

0,193

0,18

0,18

2,157

MD

0,114

0,059

0,102

0,102

0,102

0,16

0,167

0,15

0,14

0,14

1,236

MU

0,114

0,059

0,102

0,102

0,102

0,16

0,167

0,15

0,14

0,14

1,236

KI

0,114

0,059

0,102

0,102

0,102

0,16

0,167

0,15

0,14

0,14

1,236

DB

0,048

0,025

0,02

0,02

0,02

0,032

0,071

0,064

0,06

0,06

0,42

TP

0,038

0,025

0,014

0,014

0,014

0,011

0,024

0,064

0,06

0,06

0,324

HM

0,038

0,02

0,014

0,014

0,014

0,011

0,008

0,021

0,06

0,06

0,26

DL

0,038

0,02

0,014

0,014

0,014

0,011

0,008

0,007

0,02

0,02

0,166

KM

0,038

0,02

0,014

0,014

0,014

0,011

0,008

0,007

0,02

0,02

0,166

Jumlah

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

10


Keterangan:

a.   KK             = Keamanan/Kesehatan

b.   KP             = Kualitas Produk

c.   MD            = Mudah Digunakan

d.   MU            = Multifungsi

e.   KI              = Kapasitas Isi

f.    DB            = Desain yang Baik

g.   TP              = Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

h.   HM            = Harga Murah

i.    DL             = Dimensi Luar Produk

j.    KM            = Kebanggaan Merk/Brand

Lalu, langkah selanjutnya adalah menghitung bobot dari setiap variabel. Maka, harus dihitung terlebih dahulu Eigen Value dan Priority Vector untuk mendapatkan bobot dari setiap variabel. Perhitungan bobot setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 3.31.

Tabel 3.31 Tabel Perhitungan Eigen Value, Priority Vector dan Bobot Prioritas Variabel

Variabel

Eigen Value

Priority Vector

BOBOT (%)

Keamanan/Kesehatan

0,2792

3,1571

27,92

Kualitas Produk

0,2157

2,473836

21,57

Mudah Digunakan

0,1236

1,385317

12,36

Multifungsi

0,1236

1,385317

12,36

Kapasitas Isi

0,1236

1,385317

12,36

Desain yang Baik

0,042

0,460246

4,2

Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

0,0324

0,336682

3,24

Harga Murah

0,026

0,256503

2,6

Dimensi Luar Produk

0,0166

0,172683

1,66

Kebanggaan Merk/Brand

0,0166

0,172683

1,66

TOTAL

100


Berdasarkan bobot prioritas yang  terdapat pada Tabel 3.29 di atas, akan digunakan sebagai dasar perancangan dan pengembangan konsep produk kami. Tingkat keamanan atau kesehatan menjadi pertimbangan paling utama dalam perancangan dan pembuatan produk kami. Tabel 3.29 ini akan berlanjut dan digunakan kembali pada BAB 4 mengenai spesifikasi dan konsep produk.

Lalu, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Principal Eigen Value max), Consistency Index (CI), dan Consistency Ratio (CR) untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsisten. Daftar Random Index (RI) dapat dilihat pada Tabel 3.32.

Tabel 3.32 Daftar Random Index (RI)


Daftar Random Index di atas digunakan untuk menghitung Consistency Ratio (CR) yang diperoleh dengan rumus CR = CI/RI, nilai RI bergantung pada jumlah variabel seperti yang ada di dalam tabel.

Perhitungan nilai rasio konsistensi yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel 3.33.

Tabel 3.33 Nilai Rasio Konsistensi

λ max

11,185684

CI

0,132

IR

1,49

CR

0,089


Principal Eigen Value Max) perhitungannya dengan cara menjumlahkan hasil perkalian antara jumlah tiap variabel pada Tabel Perhitungan Pairwise dan kolom Eigen Value.

Menghitung Consistency Index (CI) dengan menggunakan rumus:

CI = (λ max - n)/(n - 1), untuk n = 10

CI = (11,185684 – 10)/(10 – 1)

CI = 0,132

CI mendekati nol berarti pembobotan yang dilakukan konsisten.

Menghitung Consistency Ratio (CR) diperoleh dengan rumus CR = CI/RI, nilai Random Index (RI) bergantung pada jumlah variabel (n) yang ada di dalam tabel Random Index. Jadi untuk n = 10, maka RI = 1,49 sehingga diperoleh:

CR = CI/RI

CR = 0,132/1,49

CR = 0,089

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh CR sebesar 0,089 atau setara dengan 8,9%. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakkonsistenan masih dapat diterima karena nilai CR<0,1.

 

3.8 Hasil Kuesioner Sementara

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah kami buat dan yang telah kami sebarkan, dapat kami simpulkan beberapa hal yang dapat dilihat pada Tabel 3.34.

Tabel 3.34 Hasil Kuesioner Sementara

No.

Variabel

Kesimpulan Sementara

1.

Apakah merk kotak makan yang diminati responden?

Tupperware

2.

Di mana biasanya responden membeli kotak makan?

Di Mall

3.

Pertimbangan responden dalam membeli sebuah kotak makan?

Kualitas produk

4.

Bahan kotak makan yang disukai responden

Plastik

5.

Fitur tambahan yang paling diminati oleh para responden

Cooler dan Heater Box

6.

Hal yang paling tidak disukai responden dalam membawa bekal dari rumah

Memakan tempat yang banyak di tas

 

No.

Variabel

Kesimpulan Sementara

7.

Kriteria kotak makan yang paling tidak disukai oleh responden

Ukuran kotak makan yang terlalu besar


Tabel 3.35 Tabel Tingkat Kepentingan

Variabel

Skor (%)

Kategori

Keamanan/Kesehatan

81,78

Sangat Penting

Kualitas Produk

81,58

Sangat Penting

Mudah Digunakan

81,18

Sangat Penting

Multifungsi

81,18

Sangat Penting

Kapasitas Isi

81,18

Sangat Penting

Desain yang Baik

80

Sangat Penting

Memiliki Banyak Tempat Penyimpanan

79,80

Penting

Harga Murah

79,60

Penting

Dimensi Luar Produk

79,40

Penting

Kebanggaan Merk/Brand

79,40

Penting

Berdasarkan hasil kuesioner sementara, dari tabel tingkat kepentingan dapat disimpulkan bahwa prioritas utama variabel yang harus diutamakan adalah keamanan/kesehatan, kualitas produk, mudah digunakan, multifungsi, kapasitas isi dan desain yang baik.

Baik, ini adalah BAB 3 MARKET RESEARCH yang nantinya akan dilanjutkan pada BAB 4 mengenai konsep produk pada postingan selanjutnya. Terima kasih untuk teman - teman yang telah membacaa sampai akhir, semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi teman - teman. Salam Sehat.


-Andrean Yonathan















Comments

Popular posts from this blog

Ergonomi (Sistem Manusia-Mesin dan Interaksinya)

Proses Manufaktur (Soal - Soal Tugas Mandiri)

Praktikum Proses Produksi (Mesin Sekrap)