KONSEP TEKNOLOGI (PERKEMBANGAN DAN SEJARAH MASYARAKAT)
1.
Pengertian
Masyarakat Secara Umum dan Menurut Para Ahli
Masyarakat adalah sekumpulan orang atau individu yang
mendiami suatu wilayah tertentu dalam negara (bisa wilayah yang luas atau
terbatas) dan mempunyai sistem sendiri.
Sistem dalam masyarakat yang satu dengan lainnya biasanya bebeda-beda. Secara
umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama.
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata "syaraka".
Syaraka, yang artinya ikut serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam bahasa
Inggris, masyarakat disebut dengan "society" yang pengertiannya adalah interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Untuk mengamati lebih luas mengenai
pengertian masyarakat, mari kita mengkaji beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian masyarakat.
Pengertian masyarakat menurut definisi para ahli :
1. Emile Durkheim : Menurut Emile Durkheim, pengertian
masyarakat adalah suatu kenyataan objektif dari individu-individu yang
merupakan anggotanya.
2. Karl Marx : Menurut Karl Marx, pengertian
masyarakat adalah suatu sturktur yang mengalami ketegangan organisasi maupun
perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah
secara ekonomi
3. M. J. Herkovits : Menurut M. J. Herkovits,
pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan
mengikuti suatu cara hidup tertentu.
4. J. L. Gillin dan J. P. Gillin : Menurut J. L.
Gillin dan J. P. Gillin, pengertian masyarakat adalah kelompok yang tersebar
dengan perasaan persatuan yang sama
5. Max Weber : Menurut Max weber, pengertian
masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nila yang dominan pada warganya
6. Selo Soemardjan : Menurut Selo Soemardjan,
pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
7. Paul B. Horton : Menurut Paul B. Horton, pengertian
masyarakat adlaah sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama
dalam jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki
kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
8. Soerjono Soekanto : Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat
pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
-
Manusia yang hidup
bersama; sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang
-
Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang
cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat
dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur
hubungan antarmanusia.
-
Sadar bahwa mereka
merupakan satu kesatuan
-
Merupakan suatu sistem
hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka
merasa dirinya terkait satu sama lain.
9. Marrion Levy : Menurut Marion Levy, Empat kriteria
yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, adalah
sebagai berikut:
-
kemampuan bertahan yang
melebihi masa hidup seorang anggotanya.
-
perekrutan seluruh atau
sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran
-
adanya sistem tindakan
utama yang bersifat swasembada
-
kesetiaan terhadap suatu
sistem tindakan utama secara bersama-sama
10. Talcon Parsons : Menurut Talcott Parsons,
menambahkan kriteria kelima dari pendapat Marion Levy yaitu melakukan
sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
2. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah
kelompok masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya masih memegang teguh
nilai-nilai leluhur yang diwariskan dari satu generasi ke generasi. Nilai-nilai
leluhur yang dimaksud bisa berupa adat istiadat, norma dalam kehidupan
masyarakat, dan tradisi-tradisi yang dimiliki.
Ciri-ciri masyarakat tradisional
antara lain :
1. Jumlah Anggota Masyarakat Sedikit
Masyarakat tradisional biasanya
berada pada daerah tertentu dengan wilayah yang terbatas. Oleh karena itu
masyarakat ini jumlahnya sedikit. Namun, jumlahnya yang sedikit menyebabkan
mereka saling kenal satu sama lain, hubungan dan keterikatan dalam masyarakat
sangat tinggi, rasa kebersamaan yang melahirkan semangat saling membantu, dan
kasih sayang lebih dominan.
2. Mayarakat Bersifat Homogen (Serba
Sama)
Karena berada dalam wilayah tertentu,
otomatis hampir semua golongan dalam masyarakat ini memiliki mata pencaharian,
keturunan, dan tradisi yang sama. Sesuatu yang berbeda menurut mereka akan
dianggap merusak tatanan kehidupan dan nilai-nilai leluhur.
3. Masyarakatnya Tertutup
Untuk menjaga agar tidak terjadi
perusakan nilai-nilai leluhur dan perubahan, masyarakat tradisional bersifat
tertutup. Mereka selalu menjaga agar tidak ada nilai-nilai asing yang masuk dan
menjaga fungsi kebudayaan masyarakat. Kebudayaan dan teknologi asing yang masuk
selalu dicurigai akan merusak tatanan kehidupan mereka. Bahkan, orang baru yang
datang memasuki wilayah mereka juga diwaspadai.
4. Mobilitas / Pergerakannya Rendah
Hal ini sesuai dengan sifat masyarakat yang tertutup. Agar tidak terjadi perubahan, masayrakat ini enggan keluar dari daerahnya. Mereka merasa tempat yang paling aman dan nyaman adalah daerah atau masyarakat mereka sendiri. Mobilitas masyarakat yang masuk daerah mereka pun dibatasi.
5. Bersifat Agamis
Agama dan kepercayaan adalah salah
satu nilai leluhur yang diwariskan masyarakat tradisional. Maka, dalam
kehidupannya sehari-hari masyarakatnya bersifat religius atau agamis. Semua
kegiatan mereka akan dikaikan dengan agama dan kepercayaan yang ada.
6. Mengutamakan Kepentingan Kelompok
Dengan sifat homogenitas, tertutup,
dan jumlah komunitas yang sedikit, masyarakat ini cenderung lebih mengutamakan
kepentingan kelompoknya atau kepentingan masyarakatnya. Kepentingan pribadi
pada masyarakat ini harus berdasarkan kepentingan bersama atau kelompok.
7. Adanya Sistem Pewarisan
Masyarakat tradisional adalah
masyarakat yang mewariskan nilai leluhur. Dalam prakteknya, tidak hanya
nilai-nilai leluhur yang diwariskan turun temurun. Segala seuatu yang mereka
miliki diwariskan turun temurun, termasuk harta. Sehingga golongan masyarakat
ekonomi tinggi akan kaya selamanya. (baca juga: Permasalahan Hukum di
Indonesia)
8. Menerapkan Aturan yang Ketat
Masyarakat ini juga menerapkan aturan
yang ketat bagi setiap pelanggaran nilai-nilai leluhur, norma-norma, dan
tradisi yang mereka anut. Siapa saja yang melanggar aturan tersebut akan
dikenai sangsi. Sangsi biasanya berupa sangsi sosial yang memiliki efek malu
dan jera. Misalnya, sangsi berupa pengucilan dan pengarakan pelaku kesalahan
atau pelanggaran keliling kampung.
9. Penggunaan Teknologi Rendah
Karena masyarakat tradisional menutup
diri terhadap semua perubahan dan budaya asing, otomatis penggunaan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari juga sangat rendah. Mereka masih menggunakan
alat-alat tradisional dalam melakukan kegiatan. Keterikatan dengan alam juga
sangat tinggi. Contohnya penggunaan kerbau untuk membajak sawah lebih dipilih
daripada traktor, walalupun hasilnya lebih cepat dan hemat tenaga.
10. Statis
Masyarakat satis artinya cenderung
tidak ada pergerakan ke arah yang lebih maju. Meskipiun ada, pergerakan
tersebut akan berjalan sangat lambat.
Hal ini disebabkab karena sifat masyarakat tradisional yang tertutup dan
mobilitas rendah.
1.
Masyarakat
Pertanian
Masyarakat Pertanian (8000 SM – 1700)
gelombang pembaharuan manusia menentukan & menerapkan teknologi pertanian.
Manusia yang semula berpindah-pindah menjadi suka untuk tinggal menetap (desa).
Manusia menggunakan energi dari alam (otot binatang, matahari, angin &
air). Masyarakat produsen & sekaligus menjadi konsumen. Manusia menggunakan
energi dari alam (otot binatang, matahari, angin & air). Pada fase ini,
masyarakat mulai mengenal tekhnologi pertanian, manusia mulai berubah, dari
yang sebelumnya hanya mengandalkan sumberdaya alam secara langsung dan di
manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kemudian sudah berubah untuk
memelihara dan memproduksi sendiri sumber makanan dan pemenuhan kebutuhan
melalui proses berternak dan bercocok tanam. Lebih rinci, masyarakat pada
gelombang ini di lukis sebagai berikut:
1.Energi yang diandalkan adalah
energi otot, anggapannya energi ini tak akan habis.
2.Tenaga utama adalah manusia dan
binatang.
3.Manusia berada pada era pertanian
awal.
4.Mobilitas manusia dan informasi
berjalan sangat lamban.
5.Pendapatan perkapita sangat rendah,
karena hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari saja, dan sangat
tergantung pada alam dan binatang.
6.Homo homini lupus – siapa yang
terkuat dialah yang menang (hukum rimba).
Proses komunikasi yang terjdi pada
manusia yang hidup pada gelombang ini adalah proses komunikasiinterpersonal,
dimana pesan hanya terjadi dari mulut kemulut dan face to face (tatap muka).
Akan tetapi gelombang ini sebenarnya
bukanlah fase awal perkembangan tekhnologi komunikasi, karenamenurut Everett M.
Rogers dalam bukunya Comunication technolgy(1986) pada 22.000 Sebelum masehi
manusia prasejarah telah memdokumentasikan setiap peristiwa, peringatan maupun
catatan-catatan penting yang mereka buat dalam bentuk lukisanpada dinding bekas
tempat tinggal mereka.
2.
Masyarakat
Industri (1700 – 1970)
Sifat manusia yang serakah, merasa
tidak puas dengan hasil produksi mereka selama ini dalam bercocok tanam dan
memanfaatkan sumberdaya alam, kemudian mencoba memikirkan berbagai alternatif
cara untuk memperoleh keuntungan yang banyak dari pengelolaan sumberdaya yang
telah di sediakan oleh alam. Hingga kemudian membuat manusia yang hidup
gelombang ini di sebut juga sebagai manusia ekonomi.
Perubahan tekhnologi dan proses
komunikasi yang paling nyata adalah di tandai dengan semakin cepatnya mobilitas
manusia, barang maupun informasi. Tidak hanya berbatas negara, tetapi juga
terjadi antar negara dan benua. Pada gelombang ini pula terjadi banyak perang
dan penjajahan guna mendapatkan sumberdaya alam sebanyak-banyaknya untuk
mendukung proses industri.
Selanjutnya, surat kabar yang
sebelumnya di tulis dengan tangan dengan jumlah sekitar 100 lembar sekali
terbit, maka dengan menggunakan mesin cetak silinder, jumlah dapat ditingkatkan
menjadi 300 hingga 400 eksemplar perjam. Bahkan jika menggunakan mesin off sett
dapat ditingkatkan menjadi 8000-10.000 eksemplar/jam. Kemudian bila menggunakan
mesin web rotasi offset sekali mencetak bisa mencapai
20.000-60.000eksemplar/jam. Produksi besar-besaran ini juga kemudian dilakukan
untuk diperdagangkan.
Secara rinci, ciri-ciri masyarakat
pada gelombang ini di tandai dengan hal-hal berikut:
1.Tenaga otot berganti menjadi tenaga
mesin.
2.Tenaga mesin di dukung energi dan plankton
(minyak, batubara dll)
3.Penggunaan energy secara
besar-besaran.
4.Mobilitas manusia, barang dan informasi
lebih cepat.
5.Penjajahan untuk dijadikan cadangan
sumber energy (Neokolonialisme) berkembang.
3.
Masyarakat
Informasi (1979 – 2000)
Sesungguhnya peradaban manusia pada
gelombang ini di awali denga ditemukannya transistor oleh William Schokley dkk,
pada tahun 1947. Hingga kemudian pada tahun 1967 integrated
cirkuit/IC/CHIPS.Keberadaan IC/Chips inilah yang kemudian mempengaruhi proses
produksi barang-barang-barang elektronik secara besar-besaran. Dan kemudian
dapat di jual dengan harga yang relative murah, atau oleh alvin toffler di
sebut gejala massivasikasi.
Personal komputer (home komputer)
adalah satu produk yang di produk secara massivikasi pada awal berkembangnya
era ini, mengalami peningkatan pemakaian yang sangat signifikant pada tahun
1960-1980 dari 10.000 menjadi 10 juta set. Dan enam tahun kemudian menungkat
menjadi 40 juta.
Beberapa ciri yag dimiliki oleh
masyarakat pada gelombang ini adalah sebagai berikut:
1.Mobilitas informasi berjalan sangat
cepat, dan menyebabkan tingkat efisiensi sangat tinggi.
2.Mobilitas manusia dan barang
semakin meningkat.
3.Diperoleh energi alternatif yang
dapat di daur ulang.
4.Produktivitas pangan semakin
meningkat dengan penggunaan bio tekhnologi.
5.Industri mekanik berubah menjadi industri
program(perangkat lunak)
6.Ditemukannya tekhnologi informasi
dan data prosessing.
Peradaban manusia gelombang 3 ini
selanjutnya disebut juga sebagai masyarakat informasi, karena peradaban inilah
kemudian awal dari munculnya masyarakat yang sebagaian besar anggotanya
menjadikan informasi sebagai salah satu kebutuhan utama dalam hidupnya.
Dan gelombang ke tiga ini masih terus
berlanjut hingga sekarang, bagaimana kita lihat bahwa perkembagan tekhnologi
informasi terus saja terjadi dari massa ke massa. Baik itu tekhnologi yang
bersifat fisik seperti handphone, komputer maupun software, yang berupa
berbagai aplikasi yag menyertai produk fisik maupun yang berdiri sendiri seperti
internet dan sebagainya.
Kita lihat sekarang bagaimana
tekhnologi-tekhnologi informasi itu di produksi secara massivikasi. Dapat
dijangkau bahkan dengan harga yang sangat murah. Sehingga denganmudahnya anak
SD mudahnya dapat memiliki Handphone. Sedangkan beberapa tekhnologi komunikasi
da informasi yang pada awal perkembangan peradaban ini masih di produk secara
demassifikasi sekarang juga telah lebih mudah di akses.
Seperti seperangkat audio televisi,
satelit, dan lain-lainnya. sehingga dengan mudah sekarang komunitas kecil
dengan visi dan bentuk yang belum begitu jelaspun dapat mempunyai stasiun radio
sendiri. Sehingga tidak jarang di berbagai tempat menjamurlah pertumbuhan radio
dan televisi swasta. Belum lagi surat kabar, internet centre (warnet) yang
menyediakan layanan 24 jam.
Tekhnologi yang sofwarepun tidak mau
ketinggalan, bagaimana kemudian mereka berintegrasi dengan berbagai tekhnologi
informasi lainnya, seperti misalnya blackberry yang menawarkan da menyediakan
fasilitas dan fitur internet yang serba lengkap. Belum lagi dengan beberapa
handphone keluaran china yang di jual dengan murah dan dapat di miliki siapa
saja bahkan anak SD ataupun TK sekalipun memungkin untuk memiliki HP yang juga
telah menawarkan fitur untuk mengakses layanan internet dimana saja.
Dan providerpun tidak mau ketinggalan
memanjakan masyarakat dengan berbagai produk dan fasilitas yang memudahkan
semua orang untuk mengakses informasi secepat mungkin dimana dan kapanpun
berada, dengan penawaran harga dan berbagai bonus yang ditawarkan.
Belum lagi, kehadiran handphone yang
juga menyediakan fitur seperti televisi, dan radio yang memudahkan penggunanya
untuk dapat tetap menikmati informasi melalui radio maupun televisi di manapun
mereka berada hanya dengan menggunakan handphone yang ada dalam genggaman
mereka.
Peradaban masyarakat, menjadi
masyarakat informasi kemudian menciptakan berbagai macam produk dan tekhnologi
yang di buat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi yang
aktual, cepat praktis. Kemudian menjadikan berbagai media saling berintegrasi.
Sehingga radio, sekarang sudah dapat di dengar secara life streaming, dengan
begitu tidak akan ada lagi batasan wilayah jangkauan yang akan membatasi
pendengar dengan radionya.
Sehingga tidak jarang lagi,
masyarakat amerika akan mendengarkan siaran radio di bengkulu. Bahkan radio
komunitas sekalipun. Surat kabarpun tidak mau ketinggalan, merekapun melakukan
proses intergrasi dengan tekhnologi internet, melalui penerbitan media online.
Dan internetpun sudah lebih terbuka dengan menyediakan begitu banyak informasi
apapun yang di butuhkan oleh masyarakat. Dan produk-produk inilah yang kemudian
kita sebut juga new media.
Kehadiran new media, tentulah
merupakan sebuah angin segar bagi kita semua, karena dengan begitu setiap orang
memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi kapanpun dan dimanapun. Selain
itu setiap orang juga dapat menyampaikan informasi apapun kapanpun dan
dimanapun mereka berada.
Setiap orang memiliki kesempatan
untuk menyampaikan berita, kritikan atau apapun untuk menyampaikan aspirasinya
melalui blog pribadi, share di web atau beberapa layanan yang telah tersedida
dan dapat di akses siapa saja di internet. Akan tetapi, kehadiran new media ini
kemudian juga membawa dampak negatif yang meluas. Seperti banyak kita ketahui
beberapa konflik antar personal terjadi melalui perantara internet hingga
kemudian meluas dan terjadi di dunia nyata. Konflik-konflik antar suku,
kelompok, agama, bahkan negarapun terjadi. dan bahkan beberapa tahun belakangan
ini banyak sekali tindak kejahatan yang kita temui sebagai akibat dari internet
dan fasilitas-fasilitas yang di sediakan seperti facebook, twitter, blogger,
hingga grup-grup diskusi yang menjamur da muncul begitu saja. Tanpa kemudian
ada yang mengatur dan menertibkan ini. sehingga potensi terjadinya konflik
semakin meluas dan menimbulkan efek domino. Menyikapi hal tersebut, seyogyanya
memang new media juga menyiapkan sistem da mekanisme regulasi yang mengatur
mekanisme dan penggunaan new media. Sehingga kemudian konflik dan kejahatan
pada proses penggunaan new media dapat di minimalisir.
4.
Masyarakat
Digital (2000 – sekarang)
Masyarakat Digital (digital society),
masyarakat dimana terlahir ketika teknologi sudah hadir dikehidupan mereka.
Namun, perubahan teknologi yang begitu masiv ini membuat pelajar mengalami
kesulitan untuk adaptif mengikuti trend mengingat masing-masing memiliki
kondisi ekonomi dan budaya yang bervariasi. Pelajar saat ini sudah sangat
berbeda dengan pelajar pada jaman dulu dimana pola belajar hanya dilakukan
secara off line atau tatap muka. Perlu di ketahui bahwa pelajar saat ini adalah
masyarakat digital (digital society), masyarakat dimana terlahir ketika
teknologi sudah hadir dikehidupan mereka. Namun, perubahan teknologi yang
begitu masiv ini membuat pelajar mengalami kesulitan untuk adaptif mengikuti
trend mengingat masing-masing memiliki kondisi ekonomi dan budaya yang
bervariasi. Di dunia baru mereka yang disebut world of technology, anak-anak
bagaikan ‘bolang’ (bocah petualang) yang tersesat di hutan yang sangat liar
namun juga sangat menyenangkan bagi mereka, jika mereka tidak diberi pedoman
serta bimbingan yang intensif mereka akan menjadi penghuni dunia teknologi yang
hidupnya penuh simulasi dan representasi. Untuk itu, mereka sangat membutuhkan
bimbingan dan instruktur yang baik agar mereka dapat menjadi masyarakat digital
yang mandiri, cerdas, kreatif dan ‘melek’ teknologi.
Bukankah pelajar akan banyak menemui
kesulitan serta masalah jika mereka tidak memiliki instruktur yang peduli
dengan mereka? Untuk itu peran pendidik adalah memberi bimbingan dengan membuat
rencana konkret guna membentuk siswa menjadi masyarakat digital yang baik dan
kontributif. Dalam implementasinya, proses bimbingan bisa dilakukan dua cara
yaitu cara konvensional off line (langsung/tatap muka) dan on line (virtual
guidance). Perlu diketahui bahwa kehidupan mereka saat ini dihabiskan dengan
berinteraksi di dunia digital dengan memanfaatkan media-media komunikasi on
line seperti media sosial Facebook, Twitter, Whatsup, BBM (Blackbeery
Massanger), Yahoo Massanger dan masih banyak lagi. Dengan demikian, mereka
tidak cukup mendapat bimbingan secara tatap muka saja (langsung) namun mereka
juga butuh bimbingan via digital (virtual/on line) mengingat mereka adalah
masyarakat digital.
5.
Tahap-Tahap
Perkembangan Negara Menurut W.W. Rostow
Teori Rostow memandang pembangunan
ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap.
Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju
dalam lima tahap :
a. Tahap Perekonomian Tradisional
Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi
pada usaha untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen
masih sangat rendah sehingga produktivitasnya juga masih rendah
b. Tahap Pra-Lepas Landas
Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun
terus bergerak, dan pada suatu titik mencapai prakondisi untuk lepas landas.
Keadaan ini biasanya terjadi karena adanya campur tangan dari luar, yaitu dari
masyarakat yang lebih maju. Tahap ini merupakan masa transisi di mana
masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang
harus dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang
cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai.
Pada masa transisi ini merupakan masa yang penting supaya berhasil pada tahap
lepas landas.
c. Tahap Lepas Landas (Take Off)
Tahap lepas landas merupakan tahap di mana
perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap
ini penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif. Selain
itu, terjadi perubahan drastis di bidang sosial maupun politik, serta
terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena inovasi-inovasi dan terbukanya
pasar-pasar baru. Semua itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya
mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan
penduduk. Ciri-ciri negara yang sudah
lepas landas adalah:
1) meningkatkan jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10%
dari Produk Nasional Neto,
2) laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang
tinggi, sehingga dapat memacu sektor-sektor lain,
3) terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan
lembagalembaga yang menyebabkan pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung
dengan penggunaan sumber modal dalam negeri, serta
4) masa lepas landas biasanya berlangsung dalam
kisaran waktu 20 tahun.
d. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat
sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor
produksi dan kekayaan alamnya. Pada masa ini sektor-sektor ekonomi berkembang
pesat dan leading industri mengalami kemunduran tetapi digantikan oleh sektor
lainnya. Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas landas, namun
diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian makin kuat dan
mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak walaupun kadang
terjadi pasang surut. Industri berkembang dengan pesat dan mulai memproduksi
barang-barang yang tadinya diimpor. Pada tahap ini terjadi tiga perubahan
penting, yaitu:
1) tenaga kerja menjadi lebih terdidik,
2) watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi
manajer yang efisien dan berwatak halus serta sopan, serta
3) masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan
mulai menginginkan sesuatu yang baru.
e. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass
Consumption)
Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah
sangat tinggi, terutama konsumsi energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan
masyarakat Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang. Ciri-ciri tahap ini adalah:
1) angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,
2) tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin
memadai,
3) negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi
tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang
lebih tinggi. Pada tahap ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal
di mana masyarakat hidup nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah
jumlah keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.
Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat
tradisional dan masyarakat modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling
penting dalam gerak kemajuan dari tahap satu ke tahap yang lain adalah pada
periode tahap lepas landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap yang lain
memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.
6.
Gelombang
Peradaban Manusia Menurut Alvin Toffler
Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang
peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi /
komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001) :
1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang
pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu
manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat.
Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang
dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau
langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.
2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat
industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari
Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of
Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai
budaya renaissance.
a.
Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang
salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinism dan Herbert Species
; The Mights is always Rights.
b.
Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa
dan media massa.
c. Budaya Iptek tumbuh dengan pesat
d.
Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak
dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat
informasi dengan ciri-ciri :
a. Kelangkaan bahan bakar fosil ; kembali
ke energi yang dapat diperbaharui
b.Proses produksi yang cenderung menjadi
produksi massa yang terkonsentrasi
c. Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi
karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
d. Peradaban gelombang ketiga merupakan
Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa).
e. Dalam gelombang ketiga ini kadang
disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi,
kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu berkomunikasi online.
7. PERUBAHAN MASYARAKAT & PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Masyarakat tradisional, persiapan lepas landas, lepas landas, dorongan ke arah kedewasaan, konsumsi masa tinggi (Rostow). Masyarakat pertanian, masyarakat industri, masyarakat informasi (Toffler). Berkembang, lepas landas, industri, post-industri (Farmer, 1969).
Berikut ini saya juga membagi powerpoint perkuliahan yang dapat membantu pemahaman Anda mengenai konsep teknologi.
Baiklah teman - teman semua, semoga postingan kali ini dapat membantu dalam memahami konsep dari teknologi. Terima kasih dan salam sehat.
- Andrean Yonathan
Comments
Post a Comment